TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah Berau hingga 27 Maret 2025.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan lebat yang berpotensi memicu banjir di beberapa daerah.
Berdasarkan analisis atmosfer terbaru, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) masih terpantau aktif di Kuadran 5 (Maritime Continent), yang memicu pertumbuhan awan konvektif di wilayah Berau.
Selain itu, analisis streamline menunjukkan adanya sirkulasi siklonik, yang semakin memperkuat potensi curah hujan tinggi di daerah tersebut.
Dalam kesempatannya, Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi, mengonfirmasi bahwa cuaca ekstrem ini berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
“Saat ini, dinamika atmosfer menunjukkan adanya penguatan aktivitas MJO dan sirkulasi siklonik di sekitar Berau. Kondisi ini meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama pada sore hingga malam hari. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di daerah rawan banjir,” ungkap Ade Heryadi, Selasa (25/3/25).
Lanjutnya, BMKG memprediksi kondisi cuaca di wilayah Berau dalam tiga hari ke depan, yakni Selasa, 25 Maret 2025 cuaca berawan dengan potensi hujan sedang hingga lebat pada malam hingga dini hari di Segah, Kelay, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Tanjung Redeb, dan Sambaliung.
Kata dia, pada Rabu, 26 Maret 2025 cuaca berawan dengan potensi hujan sedang hingga lebat pada sore hingga malam hari di sebagian besar wilayah Berau.
“Sedangkan untuk Kamis, 27 Maret 2025 cuaca berawan dengan potensi hujan sedang hingga lebat pada siang hingga sore hari di sebagian besar wilayah Berau,” ujarnya.
Ade menjelaskan bahwa intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat sejumlah daerah mengalami peningkatan debit air sungai. Hal ini dapat memperbesar potensi banjir, terutama di wilayah yang berada di sekitar aliran sungai.
Kendati demikian, pihaknya secara khusus mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir akibat tingginya curah hujan. Beberapa wilayah yang berisiko tinggi, seperti di daerah aliran Sungai Kelay: Merasa, Long Lanuk, Tumbit Dayak, Tumbit Melayu, Bena Baru.
Selain itu juga di daerah aliran Sungai Segah: Long Laai, Long Ayan, Punan Malinau dan wilayah lain yang rawan banjir, terutama daerah yang berdekatan dengan aliran sungai.
“Masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Kelay dan Sungai Segah perlu waspada terhadap potensi kenaikan debit air yang bisa mengakibatkan banjir. Kami juga mengimbau warga untuk menghindari aktivitas di sekitar sungai saat curah hujan tinggi terjadi,” bebernya
Ade mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, termasuk kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Selain itu, masyarakat diminta untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui sumber resmi agar dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih aktif memantau informasi cuaca yang kami sampaikan melalui berbagai kanal resmi BMKG, seperti website, media sosial, atau aplikasi mobile. Informasi ini penting agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim