TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pasca penerapan kebijakan larangan membuka lahan dengan cara membakar, berdampak pada luasan tanam padi ladang di Kabupaten Berau. Otomatis produksi padi lokal ikut berkurang. Beras, stok pangan Berau berasal dari hasil tanam padi sawah dan lokal. Selain itu juga didukung stok yang didatangkan dari luar Berau.
Dikonfirmasi, Kadispangan Berau, Pattah Hidayat mengungkapkan, bahwa ada pengurangan hasil produksi beras Berau dalam beberapa tahun terakhir. Ditanya soal dampak larangan membuka lahan dengan cara dibakar, Pattah membenarkan, tetapi bukan faktor utama melainkan variabel faktor.
“Karena kitakan ada padi sawah dan ladang, kemudian penurunan produksi, ini memang ada kaitannya dengan berkurangnya lahan padi ladang,”ujarnya.
Namun demikian, Pattah memastikan tidak berdampak signifikan pada stok pangan Berau. Dijelaskan, Berau masih aman hingga beberapa bulan kedepan. Demikian pula, pasokan dari lokal juga terus masuk secara bertahap.
Menyoal penurunan produksi padi ladang, diakui pattah sebagai efek kebijakan, namun memiliki tujuan utama yang tidak kalah besar. Yakni menghindari terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Oleh karena itu, untuk menyiasati penurunan padi ladang, dibutuhkan upaya perluasan areal tanam dan produksi padi sawah.
“Program ketahanan pangan tetap jalan, tantangannya adalah regenerasi dan ada zona merah pangan,makanya saat ini kita terus perkuat program ketahanan pangan bersinergi dengan pertanian untuk target mandiri pangan,” jelasnya. (*)