TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman terus berupaya mengurangi jumlah rumah tidak layak huni di Bumi Batiwakkal.
Ditemui diruang kerjanya, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Yudi Artangali megatakan, jika program BSPS ini sudah berjalan di Berau sejak lama. Selain itu, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya atau BSPS populer dengan sebutan bedah rumah memperbaiki rumah warga tidak mampu agar lebih layak huni.
Kriteria penerima BSPS sudah berkeluarga, memiliki atau menguasai tanah dengan alas hak yang sah, belum memiliki rumah atau memiliki dan menempati satu-satunya rumah tidak layak huni, belum pernah memperoleh dana BSPS atau bantuan pemerintah untuk program perumahan lainnya, serta berlenghasilan dibawah Rp 3.000.000 per bulan
“Program BSPS ini sebutan populernya bedah rumah, dengan memperbaiki atau merenovasi rumah warga kurang mampu,” katanya.
“Tahun belakangan ini tidak ada program pembangunan rumah sehat, namun yang ada sekarang ini hanya memperbaiki rumah warga melalui program BSPS,” jelasnya.
Lanjutnya, jumlah rumah di Kabupaten Berau tercatat sekitar 56.000 rumah, diantaranya 48.000 rumah dinilai layak huni dan 8.000 merupakan rumah tidak layak huni yang masuk kriteria penerima bantuan. Namun kuota yang terpenuhi tahun ini mendapat bantuan hanya 140 rumah saja, 60 rumah yang ditangani Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, 60 rumah bersumber Dana Alokasi Khusus atau DAK dan 20 rumah dari Kabupaten dengan sumber dana APBD.
“Masing-masing rumah mendapatkan dana pembangunan Rp 17.500.000 untuk biaya perbaikan. Rp 15.000.000 untuk kebutuhan membeli komponen bahan materian dan Rp 2.500.000 untuk upah tukang,” terangnya.
Diakuinya, tahun ini belum bisa memenuhi semua kuota rumah warga tidak mampu dikarenakan berkurangnya anggaran akibat pandemi Covid-19. Namun pemerintah berupaya agar semuanya dituntaskan sesuai target.
“Target pemerintah daerah semua kuota terpenuhi, tapi akan diupayakan secara bertahap meski anggaran terbatas akibat pandemi Covid-19. Semoga pandeminya cepat berakhir,” tutupnya.(*)