TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian dan peternakan.
Hal itu ditandai dengan penyerahan bantuan stimulan berupa sarana produksi pertanian dan peternakan (sapronak, saprodi, dan alsintan) yang digelar pada Rabu (21/5/25) di Balai Benih Utama Padi dan Hortikultura, Kampung Sei Bebanir Bangun.
Dalam kesempatannya, Wakil Bupati Berau, Gamalis menegaskan pentingnya sektor pertanian dan peternakan sebagai pilar utama ketahanan pangan dan ekonomi daerah.
“Kita bersyukur, tahun ini Kabupaten Berau mendapatkan alokasi kegiatan optimalisasi lahan dari Kementerian Pertanian seluas 895 hektare. Ini tersebar di Kecamatan Teluk Bayur, Gunung Tabur, Sambaliung, dan Tabalar,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, diserahkan berbagai bantuan peralatan, diantaranya, Traktor roda 4 sebanyak 4 unit, Traktor roda 2 sebanyak 17 unit, Traktor alat olah tanah besar sebanyak 10 unit, Pompa air sebanyak 15 unit dan Alat tanam sebanyak 10 unit.
Gamalis menginginkan agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal guna mendongkrak produktivitas pertanian di tengah tantangan seperti cuaca ekstrem dan risiko gagal panen yang semakin nyata.
“Kita ingin para petani dan peternak tetap tangguh. Maka saya mendorong jajaran Dinas TPHP untuk aktif melakukan pendampingan, mulai dari edukasi, monitoring, hingga solusi atas berbagai persoalan seperti alih fungsi lahan dan minimnya regenerasi petani,” tegasnya.
Gamalis juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas harga komoditas agar hasil pertanian mampu bersaing di pasar dan mendongkrak kesejahteraan pelaku usaha tani.
“Pertanian harus berkelanjutan, berbasis teknologi, dan tetap berpijak pada kearifan lokal. Ini bagian dari mimpi besar kita menuju sektor pertanian Berau yang maju dan berdaya saing,” ujarnya.
Ia pun berpesan kepada penerima bantuan agar merawat dan memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik agar masa pakainya panjang dan memberi manfaat berkelanjutan.
“Ini menjadi langkah konkret kita dalam mewujudkan visi pembangunan pertanian yang lebih produktif, adaptif, dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah perkampungan,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto