TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Berau membuat industri perhotelan hingga pedagang kaki lima sangat merasakan dampak yang luar biasa.
Dengan dampak yang dialami tersebut, perwakilan PHRI cabang Berau bersama para pedagang kaki lima meminta solusi pemerintah daerah melalui Satgas Covid-19 dan DPRD Berau. Solusi pun dicari dengan diadakannya rapat dengar pendapat yang dipimpin ketua komisi 2 DPRD Berau Atilagarnadi, di ruang rapat gabungan DPRD Berau, Selasa (16/2/2021) tadi.
Ketua Komisi 2 DPRD Berau menyebutkan saat membuka rapat jika hal itu sesuai dengan surat yang masuk dari perhimpunan hotel dan restoran Indonesia cabang Berau yang menyampaikan permohonan atas situasi Covid-19 yang berdampak pada usaha meraka.
“Hari ini kita undang semua yang bersangkutan untuk membahas hal itu, termasuk Satgas Covid-19 yang dihadiri langsung ketua Satgas dalam hal ini yakni Bupati Berau,” ungkap politisi partai PDIP saat membuka rapat.
Lebih lanjut Atilagarnadi menyampaikan situasi pandemi sejak pertama kali mewabah di Berau di Maret 2020 sudah banyak edaran atau langkah yang dikeluarkan pemerintah sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.
“Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini bisa selesai. Dan yang paling berdampak adalah sektor ekonomi kita karena saat ini tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengimplementasikan 3 M,” katanya
Atilagarnadi juga menyoroti tim Satgas yang masih lemah dalam penerapan protokol kesehatan sehingga masih banyak pelanggaran seperti masih banyak yang tidak menggunakan masker, kantor pemerintahan yang banyak tidak menyediakan tempat cuci tangan.
Sementara itu, ketua Harian PHRI Berau, Yozzie Prize Avidar berharap ada solusi dari pemerintah melalui tim Satgas Covid-19 terhadap kondisi yang mereka alami.
“Kami semua pelaku usaha yang tergabung dalam PHRI menjunjung tinggi dan menghormati surat edaran pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 dan ingin menjalankan tetapi pertama tidak semua bisa dilaksanakan,” tegas Yozzie.
“Dengan amat sangat kami memohon, karena ini menyangkut masalah perut. Memohon solusi untuk kedepan seperti apa kami dalam menjalankan usaha. Karena yang sekarang kami rasakan sangat berat di tengah pandemi,” pungkasnya. (*)