TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Program upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Berau menunjukkan penurunan angka kemiskinan. Berdasarkan review atau evaluasi capaian penanggulangan kemiskinan sebagaimana yang ditetapkan dalam sasaran rencana pembangunan jangka menengah daerah di Kabupaten Berau. Tergambar dari angka kemiskinan yang menunjukkan kecenderungan menurun dalam kurun wakrtu 2017-2018. Dimana pada tahun 2017 tercatat sebesar 5,41 persen dan pada tahun 2018 turun menjadi 5,04 persen.
Penurunan tersebut disampaikan Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Berau, pada rapat koordinasi percepatan penanggulangan kemiskinan tahun 2019 dan launching system informasi penanggulangan kemiskinan (Peka Sikawan) berbasis web/android, di ruang Sangalaki Setkab Berau, Senin (25/11) kemarin.
Lebih lanjut, Agus Tantomo dalam paparannya menyampaikan angka kemiskinan tersebut diperoleh dari sumber badan pusat statistic (BPS) angka kemiskinan sementara. Meskipun angka ini berada dibawah angka kemiskinan provinsi Kaltim namun dirinya berharap tim tetap berupaya dalam percepatan penanggulangan kemiskinan. “dan wajib menjadi tanggungjawab kita semua untuk berpikir kreatif dalam rangka mensiasati permasalahan kemiskinan tersebut, terlebih pada kondisi keuangan daerah yang terbatas,” tegasnya.
Selain penurunan angka kemiskinan, Wabup Agus Tantomo juga memaparkan penurunan tingkat pengangguran, dimana capaian tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2017 mencapai 67,38 persen dan tahun 2018 ini meningkat tercatat 68,04 persen. Selain itu juga dipaparkan meningkatnya kemandirian masyarakat desa, meningkatnya aksesibilitas dan kualitas SDM, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, serta memastikan kelestarian lingkungan.
Sementara Bupati Berau, Muharram, membuka Rakor dan melaunching aplikasi Peka Sikawan, menegaskan, dalam penanggulangan kemiskinan yang terpenting adalah menyatukan persepsi yang sama dari pusat hingga daerah tentang kriteria warga miskin. Sehingga dengan persepsi yang sama akan menghasilkan data yang sama dan akhirnya program yang dilaksanakan akan mencapai sasaran target yang ditetapkan. “Sehingga saya berharap melalui Rakor yang menghadirkan narasumber dari badan perencanaan nasional ini, memberikan pemahaman dan dan akhirnya persepsi yang sama tentang kriteria warga miskin,” tegasnya.
Dalam upaya penanggulangan kemiskinan ditegaskan Muharram Pemkab Berau sangat serius dengan berbagai program yang dilakukan. Termasuk membangun pedesaan melalui alokasi dana kampung (ADK) yang juga dilengkapi dengan regulasi untuk dilaksanakan dan memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat dipedesaan. Mulai dari bantuan langsung tunai hingga santunan kematian kepada eluarga kurang mampu, maupun program bantuan pendidikan dan program lainnya“Sesuai dengan nawacita membangun Indonesia dari pinggiran, Kabupaten Berau telah merealiasikan ADK dan Alhamdulillah dari yang dilakukan ini terasa dan perubahan signifikan dari status desa,” ungkapnya.
Melalui aplikasi Peka Sikawan yang diterapkan berbasis web/android, diharapkan Muharram akan semakin memudahkan dalam pendataan warga kurang mampu yang akhirnya akan menjadi acuan bersama dari seluruh perangkat daerah dalam menjalankan program percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Berau. “target akhir kita semua adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (hms3)
Objek Wisata Pulau Derawan Berbenah Sambut Lonjakan Wisatawan Liburan Nataru
PULAU DERAWAN, PORTALBERAU- Menjelang peringatan Natal dan Tahun Baru (Nataru) setiap tahunnya menjadi momen masyarakat untuk melakukan aktivitas berlibur dan...