TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Sejak 2024, Bandara Kalimarau membuka lembaran baru bagi perekonomian Berau dengan hadirnya fasilitas ekspor langsung melalui jalur udara.
Meski saat ini baru dimanfaatkan untuk produk kelautan, potensi sektor lain seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, hingga UMKM dinilai sangat menjanjikan.
Kepala BLU UPBU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin, mengungkapkan bahwa Kalimarau menjadi satu dari sedikit bandara domestik di Indonesia yang memiliki izin ekspor langsung. Menurutnya, fasilitas ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku usaha di Berau.
“Baru sektor kelautan yang aktif ekspor. Padahal, kita punya banyak potensi lain yang belum tergarap,” ujar Ferdinan, Sabtu (12/4/25).
Ferdinan mendorong masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan eksportir di sektor non-kelautan, untuk mulai menjajaki jalur ekspor udara.
Ia menekankan keunggulan pengiriman melalui udara, seperti kecepatan, ketepatan waktu, dan nilai jual produk yang cenderung lebih tinggi.
“Bandara ini bukan hanya pintu keluar barang, tapi pintu masuk untuk pertumbuhan ekonomi baru,” katanya.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa optimalisasi ekspor udara berpeluang besar menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dukungan dari pemerintah daerah, termasuk Bupati Berau dan DPRD, dinilai sangat penting dalam mendorong sinergi dan kebijakan yang mendukung pengembangan potensi ekspor ini.
“Kalau UMKM kita bisa ekspor, nilai ekonominya akan luar biasa. Tinggal bagaimana kita menggerakkannya bersama,” pungkasnya. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Dedy Warseto