TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Keterbatasan akses internet di beberapa destinasi wisata unggulan Kabupaten Berau, seperti Maratua, masih menjadi persoalan serius. Tak hanya warga lokal, para wisatawan pun kerap mengeluhkan lemahnya jaringan bahkan kondisi tanpa sinyal (blankspot) di sejumlah titik.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau, Didi Rahmadi, menjelaskan bahwa layanan internet gratis dari pemerintah daerah belum mampu menjangkau kawasan-kawasan terpencil, khususnya yang jauh dari pusat kota.
“Di wilayah seperti Maratua, jaringan sering dikeluhkan wisatawan. Ini jadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Diskominfo tidak tinggal diam. Salah satu upaya yang ditempuh adalah menggandeng pihak ketiga untuk penguatan jaringan. Namun, prosesnya tidak selalu mudah, karena terkendala regulasi dan teknis di lapangan.
Diskominfo bahkan telah berkali-kali bersurat ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) guna meminta dukungan pemasangan jaringan Fiber Optik (FO) ke wilayah-wilayah sulit dijangkau. Solusi ini dinilai lebih stabil dan tidak mengganggu komunikasi penerbangan di sekitar Bandara Maratua. Namun hingga kini, usulan tersebut masih belum mendapat kepastian.
“Kami juga sudah mendorong agar ada kajian keamanan dari Kemenkopolhukam untuk opsi pembangunan tower telekomunikasi induk di Maratua,” jelas Didi.
Melihat keterbatasan yang ada, ia berharap pelaku usaha pariwisata di kawasan tersebut turut berkontribusi. Salah satu solusi alternatif yang ditawarkan adalah pemasangan perangkat internet berbasis V-Sat Telkomsel.
Meski investasinya cukup besar sekitar Rp 400 juta per unit keberadaan alat ini bisa menjadi solusi jangka pendek untuk memastikan konektivitas tetap tersedia.
“Keterlibatan pengusaha sangat kami harapkan. Ini demi kenyamanan wisatawan juga,” tutupnya. (*/)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Wartaseto