TANJUNG REDEB, PORTALBERAU –Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Berau terus berupaya meningkatkan pengawasan terhadap operasional speedboat yang melayani transportasi laut di wilayah perairan Berau.
Langkah ini dilakukan demi menjamin keselamatan dan keamanan penumpang, terutama yang menuju destinasi wisata seperti Derawan dan Maratua.
Kepala Dishub Berau, Andi Marewangeng, mengungkapkan bahwa sebagian besar armada speedboat yang saat ini beroperasi masih menggunakan satu hingga dua mesin.
Dirinya menyebutkan, meski kebutuhan akan transportasi laut terus meningkat, keselamatan tetap menjadi prioritas utama.
“Transportasi laut sangat mendukung perputaran ekonomi, baik untuk pelaku usaha maupun masyarakat. Karena itu, speedboat bermesin satu tetap diperbolehkan beroperasi, namun harus berangkat secara beriringan,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).
Menurutnya, sistem beriringan ini penting untuk mengantisipasi potensi gangguan di laut.
Jika salah satu speedboat mengalami kendala, kapal lain yang beriringan dapat segera memberi bantuan.
Untuk memperkuat pengawasan dan meningkatkan keamanan, Dishub Berau telah mengusulkan program pemasangan perangkat pelacak seperti GPS atau radar di setiap speedboat. Usulan ini akan diajukan dalam Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahun ini.
“Jika disetujui, kami akan mulai memasang alat pelacak tersebut agar pergerakan dan posisi speedboat dapat dipantau langsung dari darat,” jelasnya.
Ia menambahkan, uji coba pemasangan akan dilakukan terlebih dahulu pada unit speedboat bermesin dua. Jika berhasil, implementasi akan dilanjutkan secara bertahap ke seluruh armada yang beroperasi di wilayah Berau.
“Anggaran yang dibutuhkan cukup besar, yakni sekitar Rp 8 hingga Rp 10 miliar. Saat ini kami sudah menyusun program tersebut secara rinci dan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk realisasi anggarannya,” kuncinya. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim