TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Dinas Kesehatan Kabupaten Berau melihat kondisi perkembangan kasus covid-19 dan salah satu nya yang disoroti ialah kasus positif yang menyerang ibu-ibu yang sedang menyusui bayinya.
Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi menjelaskan, mau tidak mau dalam kondisi tersebut maka sang bayi harus mengikuti isolasi bersama ibu nya, entah isolasi mandiri ataupun di rumah sakit.
Melihat dari adanya kasus tersebut, membuat dilema dan merasa perlu memberikan penanganan khusus.
“Ada rasa khawatir karena sang anak berpotensi tertular, tetapi tidak bisa dipisahkan dari sang ibu karena masih dalam masa menyusui,” jelasnya.
Pihaknya akan berusaha meminimalisir penularan nya, dengan memberikan edukasi kepada orangtua tentang bagaimana merawat anak dalam ruang isolasi tersebut.
Kemudian, bayi tersebut juga harus dalam pemantauan secara rutin agar perawat tahu bagaimana kondisi perkembangan terkini dari sang bayi.
“Tapi alhamdullilah tidak ada penularan dari orang tua ke anak nya, karena orangtuanya sudah paham,” ucapnya.
Lanjut Iswahyudi menjelaskan, sebab dari penularan Covid-19 bukan dari Air Susu Ibu (ASI) tersebut, tetapi dari saluran pernapasan. Sehingga pihaknya harus terus mengingatkan, agar orang tua jangan sampai membuka masker saat dekat dengan bayinya.
“Lebih baik lagi kalau bisa, memberikan ASI perah akan lebih dianjurkan,” ungkapnya.
Menurutnya yang justru bisa ditransmisikan melalui ASI adalah antibodi yang merupakan salah satu komponen kekebalan tubuh. Antibodi itu terbentuk ketika seseorang telah terinfeksi.
“Ibu sakit, kan dalam tubuhnya selain ada kuman sebenarnya dibadannya juga ditransfer untuk memproduksi antibodi. Biasanya ASI itu justru bisa saja mengandung antibodi terhadap virusnya itu. ASI pada saat meski ibunya dalam posisi terpapar Covid-19 masih boleh diberikan,” bebernya. (Fer/Ded)