TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Guna Mencegah terulangnya musibah kebakaran yang menimpa Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang. Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, meminta jajaran Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Tanjung Redeb untuk meningkatkan kewaspadaan dan rutin melakukan evaluasi keamanan serta selalu melakukan peremajaan instalasi listrik.
Sri Juniarsih Mas mengungkapkan, Dirinya pun berterimakasih kepada pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah datang dan mengontrol arus listrik di sana. Diakuinya, saat ini tidak ada anggaran yang bisa dikucurkan dalam peremajaan tempat tersebut. Namun demi keamanan, maka dalam waktu dekat dirinya akan melakukan koordinasi bersama Kepala Rutan Tanjung Redeb, mencari jalan terbaik yang dapat dilakukan.
“Nanti akan kita rapatkan langkah apa yang diambil agar ada perawatan listrik, karena kita juga takut kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Berau, karena yang ada di dalam itu adalah orang Berau juga,” Terangnya.
“Mungkin nanti kita akan datang ke rutan agar bisa melihat secara langsung keadaanya seperti apa, atau upaya apa yang harus kita lakukan, nanti kita koordinasikan terlebih dahulu,” sambungnya.
Sebelumnya, tak ingin musibah kebakaran yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang, juga terjadi di Berau, Kepala Rutan Kelas II B Tanjung Redeb, Puang Dirham, langsung berkoordinasi dengan pihak PLN untuk melakukan pengecekan kondisi instalasi listrik di rutan.
Dikatakannya, bangunan yang berada di Jalan dr Murjani II yang berdiri sejak tahun 1995 silam, memang belum pernah mendapat peremajaan.
“Kita saat ini terkendala oleh anggaran. Semoga saja untuk melakukan peremajaan (jaringan listrik) ini, kami bisa dibantu dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau atau pihak lain, karena memang ini adalah salah satu hal yang sangat mendesak,” katanya usai melakukan pengecekan bersama manajemen PLN Berau kemarin.
Kejadian di Lapas Kelas I Tangerang, adalah pembelajaran berharga bagi pihaknya. Karena, hal yang tidak terpikirkan sebelumnya bisa berdampak besar dan memakan banyak korban.
“Ini menjadi pembelajaran bagi kami di daerah,” katanya.
Puang mengakui, kebakaran tersebut terjadi karena memang Lapas Kelas I Tangerang juga kelebihan kapasitas hingga 400 persen, namun hanya diawasi puluhan sipir.
“Berkaca dari kejadian ini, saya langsung mengirimkan SOP (standar operasional prosedur) kepada sipir, mengenai tindakan yang harus dilakukan ketika dalam keadaan darurat,” ungkapnya.
Ia juga menerangkan, luasan lahan di Rutan Tanjung Redeb tidak terlalu luas. Sehingga bisa lebih sigap dikontrol, dan tidak terlalu rumit jika ingin melakukan peremajaan jaringan listrik.
“Meski tidak bisa dilakukan peremajaan di tahun ini karena anggaran yang kurang, dirinya berharap ke depan akan dilakukan. Dan untuk saat ini, yang dilakukan mencoba meminimalisasi terjadinya kebakaran dengan cara memperbanyak miniature circuit breaker (MCB),” tandasnya. (Rzl/Ded)