TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Lima perempuan dari unsur pimpinan dan anggota DPRD Berau, turut menghadiri acara peringatan Hari Kartini yang digelar DPPKBP3A, di Balai Mufakat, Rabu (21/4/2021).
Melalui peringatan Hari Kartini tersebut, Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah, juga menyampaikan ucapan selamat Hari Kartini kepada seluruh perempuan, khususnya di Bumi Batiwakkal.
Dikatakannya, momentum ini sangat penting bagi kaumnya dalam merefleksikan perjuangan Kartini pada masanya, dengan kondisi dan situasi dan berbagai macam problematika yang dihadapi perempuan Indonesia, khususnya di Kabupaten Berau.
“Kartini bukan hanya sekedar pejuang hak perempuan, tapi lebih dari itu, Kartini adalah sosok pejuang kemerdekaan bagi perempuan. Merdeka dari penindasan, baik manusia kepada manusia lain, dan segala bentuk penindasan lainnya. Beliau juga adalah sosok ‘politisi’ perempuan teladan yang memegang nilai-nilai kejujuran. Dan pantaslah setiap perjuangannya kita peringati setiap tahun, sebab tanpa sosok beliau, mungkin akan sulit bagi kami khususnya para perempuan politisi ini untuk dapat berkedudukan setara dengan laki-laki dalam hal berpolitik,” ujarnya.
Lanjut Sari, bertambahnya jumlah anggota DPRD Berau dari kalangan perempuan, merupakan bukti yang sangat nyata bahwa perjuangan Kartini tidak pernah sia-sia dari masa ke masa.
“Dulu jumlah anggota legislatif perempuan hanya ada 3, tapi sekarang bertambah menjadi 5, artinya ada peningkatan yang signifikan terhadap jumlah perempuan yang bisa menduduki posisi berpengaruh dalam dunia perpolitikan. Bagi saya sendiri, ini luar biasa. Menunjukkan adanya kekuatan perempuan yang tidak kalah dengan laki-laki. Meski demikian, tetap kami sebagai perempuan akan mengikuti kodrat sebagai seorang perempuan, yaitu taat kepada suami dan tetap laki-laki tidak bisa digantikan posisinya dalam menjadi pemimpin khususnya dalam rumah tangga,” ujarnya.
Selain itu, Sari juga menyebut saat ini ada beberapa usulan dari masyarakat khususnya kalangan perempuan yang meminta adanya program pemberdayaan perempuan seperti program menjahit, membuat taman apotik hidup, hingga publik speaking.
“Usulan-usulan kepada kami selaku dewan juga banyak datang dari kalangan perempuan. Misalnya mereka ingin program yang bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kapabilitas mereka dalan berbagai bidang. Tentunya kami juga akan membawa usulan-usulan itu ke pihak-pihak yang terkait. Kami juga berharap ke depan akan lebih banyak program nyata yang bisa melibatkan perempuan secara langsung,” tandasnya. (Tim)