TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau menyatakan komitmennya dalam mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Hal ini disampaikan dalam sambutan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas yang diwakili oleh Asisten III Sekretariat Kabupaten Berau, Maulidiyah, pada kegiatan Temu Wicara dan Mini Expo Ekowisata bertema “Peran Komunitas dan Pelaku Wisata dalam Menjaga Alam untuk Masa Depan”, Rabu (25/6/25) di Ballroom SM Tower.
Dalam kesempatannya, mewakili Pemkab Berau, Maulidiyah mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini sebagai langkah bersama dalam mewujudkan sektor pariwisata yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan secara lingkungan.
“Pemerintah Kabupaten Berau berkomitmen meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha berbasis pariwisata dan kearifan lokal. Tentu ini harus sejalan dengan kesadaran menjaga lingkungan destinasi agar tetap lestari,” ungkap Maulidiyah.
Lanjutnya, Berau saat ini memiliki 18 Desa Wisata dan 225 destinasi yang terdiri atas 159 wisata alam, 39 wisata budaya, dan 27 wisata buatan.
Kata dia, ekowisata pun menjadi salah satu fokus pengembangan, seperti wisata mangrove di Teluk Semanting dan wisata kampung rotan di Long Beliu.
Maulidiyah juga memberikan apresiasi tinggi kepada Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) atas dukungan dan kolaborasi dalam pembangunan pariwisata berwawasan lingkungan di Bumi Batiwakkal.
“Pariwisata dengan konsep kembali ke alam kini sangat diminati. Ini menjadi peluang besar bagi Berau, yang bukan hanya dikenal dengan keindahan kepulauannya, tetapi juga potensi ekowisatanya,” ujarnya.
Ia menegaskan, keterlibatan masyarakat dan pelaku wisata menjadi kunci penting dalam menjaga keberlanjutan pariwisata. Edukasi kepada wisatawan untuk peduli terhadap lingkungan, menurutnya, harus menjadi bagian dari pelayanan pariwisata.
Tak hanya itu, persoalan pengelolaan sampah di lokasi wisata juga menjadi perhatian Pemkab Berau. Saat ini, pihaknya tengah memprogramkan pengadaan truk sampah dan menyusun perencanaan teknis (DED) pembangunan Tempat Pemrosesan/Pengolahan Sampah (TPS) di kawasan pesisir.
“Upaya lainnya seperti pengurangan plastik sekali pakai, penggunaan alat makan pakai ulang, hingga penyediaan jalur wisata yang ramah lingkungan juga akan terus kami dorong,” tuturnya.
Dirinya harapan agar kegiatan ini bisa menjadi momentum untuk menjadikan ekowisata sebagai sektor unggulan Kabupaten Berau.
“Kita boleh memanfaatkan keindahan alam untuk wisata, namun jangan lupa untuk tetap menjaganya. Hanya dengan pelestarian, ekosistem alam akan terus bermanfaat untuk generasi mendatang,” tegasnya.
Pemkab Berau juga mengajak seluruh pihak mulai dari OPD teknis, Pemprov Kaltim, akademisi, pelaku UMKM, perhotelan, hingga komunitas seperti Pokdarwis dan BUMK untuk terus bersinergi demi mewujudkan pariwisata Berau yang bersih, nyaman, dan berdaya saing. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto