TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Dalam upaya meningkatkan efisiensi layanan sekaligus memperluas manfaat sosial bagi masyarakat, manajemen Bandara Kalimarau menggelar pertemuan strategis bersama sejumlah perwakilan perbankan.
Pertemuan ini membahas dua agenda utama, yakni evaluasi sistem transaksi non-tunai (cashless) dan rencana investasi untuk pembangunan fasilitas olahraga (Sports Center) di kawasan bandara.
Dalam kesempatannya, Kepala BLU UPBU Kelas I Kalimarau, Patah Asabri, yang memimpin langsung jalannya forum, menyoroti sejumlah kendala yang masih ditemui dalam implementasi sistem pembayaran non-tunai, terutama di area parkir bandara.
“Masih banyak pengguna jasa yang belum memiliki kartu elektronik, atau mengalami kendala seperti saldo habis saat hendak keluar dari area parkir,” ungkapnya.
“Bahkan saya pernah turun langsung membantu pengguna yang terjebak karena saldo kartunya tidak mencukupi. Ini menunjukkan bahwa persoalannya nyata dan perlu segera diatasi,” sambungnya.
Lanjutnya,berdasarkan hasil evaluasi, terdapat tiga persoalan utama dalam penerapan sistem cashless di lingkungan Bandara Kalimarau: terbatasnya distribusi kartu elektronik di sekitar bandara, akses pengisian saldo yang belum memadai, serta minimnya literasi masyarakat mengenai penggunaan sistem non-tunai.
Menanggapi temuan tersebut, pihak bandara menyusun sejumlah rencana aksi yang disambut positif oleh pihak perbankan. Di antaranya, penyediaan kartu elektronik dan layanan top-up di toko-toko sekitar bandara, pemasangan mesin EDC di titik-titik strategis, serta peningkatan edukasi publik melalui media sosial dan materi visual di area bandara.
“Upaya edukasi sebenarnya sudah kami mulai sejak sistem ini diterapkan pada 2024. Namun, kami menyadari bahwa pendekatan yang lebih masif dan kreatif masih sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam agenda kedua, dibahas rencana pembangunan Sports Center di kawasan bandara yang dirancang untuk menjadi sarana olahraga dan ruang publik bagi masyarakat sekitar.
Pembangunan fasilitas ini kata dia, akan dibiayai melalui skema investasi deposito berjangka, di mana hasil bunga dari deposito akan dialokasikan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Kami ingin memastikan bahwa keberadaan bandara bukan hanya memberikan manfaat ekonomi, tapi juga kontribusi sosial nyata bagi warga sekitar. Sports Center ini kami harap bisa menjadi salah satu simbol dari komitmen itu,” terangnya.
Pertemuan tersebut ditutup dengan komitmen bersama antara pengelola bandara dan perbankan untuk memperkuat kolaborasi dalam menciptakan sistem layanan yang modern, inklusif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim





