TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Honor yang hingga kini belum dibayarkan menjadi pertanyaan besar di kalangan tenaga pengajar.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Mardiatul Idalisah, mengatakan bahwa pihaknya telah dipanggil untuk mengikuti rapat bersama Wakil Bupati (Wabup) Berau, Gamalis.
Ia menjelaskan, hasil rapat bersama Wabup Gamalis memutuskan beberapa langkah, di antaranya adalah sinkronisasi data antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Ruang Talenta Guru (RTG) maupun Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dengan data dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
“Wabup Gamalis meminta Disdik untuk berkoordinasi dengan BKPSDM Berau agar dapat diteruskan ke Pemerintah Pusat,” terangnya.
Mardiatul juga mengungkapkan bahwa pihaknya bersama bagian hukum akan melakukan kunjungan ke kota atau kabupaten lain yang telah berhasil melakukan pembayaran honor guru honorer.
Mardiatul menegaskan bahwa anggaran sebenarnya telah tersedia. Sehingga, pihaknya tengah memproses Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Kepala Disdik Berau.
“Pembayaran honor akan dibayarkan melalui Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP),” jelasnya.
“Untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang sudah masuk dalam Dapodik akan tetap mengajar,” sambungnya.
Pihaknya pun akan menjalankan empat poin hasil pertemuan dengan Wabup Gamalis, yang nantinya akan disampaikan kepada kepala sekolah untuk diteruskan kepada para guru.
Sebagai informasi, terdapat 388 guru yang masuk dalam Dapodik, tersebar di 13 kecamatan se-Kabupaten Berau.
Kekurangan guru paling terasa di Kecamatan Tanjung Redeb akibat pensiun dan meninggal dunia. Sekolah yang paling terdampak adalah SMPN 3 Kampung Biatan. (*/)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim