TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan kemandirian pangan dan ketahanan energi hijau.
Beberapa isu aktual, seperti rendahnya produktivitas pemanfaatan lahan pertanian dan sumber daya hutan, ketergantungan terhadap produk luar daerah, serta kurangnya akses pasar dan pembiayaan bagi petani, masih menjadi masalah utama yang perlu diselesaikan.
Dalam upaya merespons tantangan tersebut, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan serta energi berkelanjutan di provinsi ini.
Dalam rangkaian Safari Ramadan 1446 Hijriah, Seno Aji yang didampingi Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, Wakil Bupati Berau, Gamalis, dan Kepala Dinas Kehutanan Kaltim, Joko Istanto, serta Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Berau Barat, Azhar Rudiyanto menyerahkan bantuan alat ekonomi produktif di Agrowisata Coconut Garden Teluk Bayur, Berau, Selasa (19/3/2025). Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan kegiatan peresmian gedung Resort Pengelolaan Hutan II – Segah KPHP Berau Barat dan Rumah Perhutanan Sosial – KPHP Berau Barat, yang dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji.
Bantuan ini diberikan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) di wilayah KPHP Berau Barat, yang meliputi sejumlah alat dan peralatan untuk mendukung kemandirian pangan dan ketahanan energi.
Di antaranya adalah hand traktor, cultivator, stup madu, bibit buah-buahan, dan kompor biomassa yang akan membantu masyarakat setempat dalam meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
“Saya sangat senang dan bangga bisa hadir di Berau. Berau adalah salah satu pusat destinasi wisata terbaik di Kaltim, bahkan Indonesia, bersaing dengan Bali dan destinasi wisata lainnya. Potensi ini harus dikelola dengan baik, termasuk pengembangan sektor pertanian dan energi hijau yang sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Kaltim,” ujar Seno dalam sambutannya.
Menurut Seno, Kaltim memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai kemandirian pangan dan energi terbarukan.
Dengan luas wilayah mencapai 12,5 juta hektar, Kaltim memiliki kawasan hutan yang luas, yang jika dikelola secara berkelanjutan, dapat mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto dan program Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim.
“Perhutanan sosial sangat penting sebagai simpul koordinasi antar sektor yang menghubungkan berbagai kepentingan untuk pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan dunia usaha, kita bisa mencapai tujuan bersama dalam memajukan ekonomi hijau dan kemandirian pangan,” tambah Seno.
Selain itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas juga mengapresiasi upaya ini, terutama terkait dengan pengembangan Integrated Area Development (IAD) yang diharapkan bisa menjadi model dalam pemberdayaan masyarakat melalui perhutanan sosial, termasuk Hutan Rakyat.
Model IAD pertama di Kaltim ini akan memperluas jangkauan program pembangunan dengan melibatkan berbagai pihak dalam menciptakan keberlanjutan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Kalimantan Timur, dengan segala potensi alam dan sumber daya yang dimilikinya, berada pada posisi strategis untuk mendukung kemandirian pangan dan energi, sekaligus menjadi contoh bagi provinsi lain dalam pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan. (*/)