TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau berencana membangun hidran di kawasan padat penduduk sebagai langkah mitigasi kebakaran.
Proyek ini dijadwalkan mulai tahun 2026, mengingat saat ini belum masuk dalam Rencana Kerja (Renja) tahun anggaran 2025.
Kepala BPBD Berau, Masyhadi, mengatakan bahwa pembangunan hidran menjadi solusi penting untuk mempercepat penanganan kebakaran, terutama di area dengan akses jalan sempit yang menyulitkan mobil pemadam kebakaran.
“Tahun ini belum bisa direalisasikan karena belum masuk dalam Renja,” ujar Masyhadi, Senin (3/3/2025).
Meski belum bisa direalisasikan tahun ini, BPBD telah menyiapkan langkah-langkah persiapan, termasuk survei lokasi dan koordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda) Batiwakkal.
Hidran nantinya akan disambungkan ke jaringan PDAM untuk memastikan pasokan air yang stabil.
“Kami akan mengidentifikasi lokasi-lokasi yang membutuhkan hidran dan berkoordinasi dengan PDAM, karena hidran harus tersambung dengan jaringan air PDAM,” katanya.
Proyek ini akan diprioritaskan untuk kawasan permukiman dengan kepadatan tinggi dan akses terbatas, agar pemadam kebakaran bisa lebih cepat mendapatkan suplai air dan mencegah api meluas.
BPBD optimistis pembangunan hidran dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi dampak kebakaran di Kabupaten Berau.
Proyek ini direncanakan masuk dalam anggaran murni tahun 2026, setelah semua persiapan teknis dan administrasi rampung.
“Dengan adanya hidran di wilayah rawan kebakaran, kami harap pemadaman bisa lebih efektif dan keselamatan warga lebih terjaga,” tutup Masyhadi.
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim