TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kabupaten Berau berhasil mempertahankan statusnya sebagai salah satu wilayah dengan kategori pembangunan manusia tertinggi sejak tahun 2021 hingga 2024.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah ini terus menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya.
Kepala BPS Kabupaten Berau, Supriyanto, mengungkapkan bahwa pada 2021, IPM Kabupaten Berau tercatat sebesar 75,69 persen, meningkat menjadi 76,24 persen pada 2022, lalu 76,71 persen di 2023, dan mencapai 77,17 persen pada 2024.
Menurutnya, IPM menjadi indikator penting yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, mencakup pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
“Jika dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Kalimantan Timur, IPM Berau masih berada di bawahnya, yakni terpaut 1,49 persen pada 2023 dan 1,62 persen pada 2024,” ungkapnya.
Lanjutnya, peningkatan IPM ini tidak terlepas dari perbaikan di semua komponen penyusunnya, seperti Usia Harapan Hidup (UHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), dan pengeluaran per kapita.
Ia menyebut pada 2023, UHH Kabupaten Berau meningkat 0,62 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi 73,45 persen, dan pada 2024 naik lagi menjadi 73,66 persen. Sementara itu, HLS dan RLS juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,01 tahun dan 0,02 tahun pada 2023.
“Peningkatan UHH ini menunjukkan bahwa penduduk Berau memiliki harapan hidup yang lebih panjang dari tahun ke tahun,” jelasnya.
Selain itu, pengeluaran per kapita juga meningkat secara signifikan. Pada 2023, pengeluaran tahunan per kapita naik sebesar Rp525 ribu, dan pada 2024 bertambah Rp481 ribu.
Untuk menjaga tren positif ini, kata dia, Pemkab Berau terus meluncurkan program strategis di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Di sektor kesehatan, upaya peningkatan akses pelayanan kesehatan berkualitas, program vaksinasi, serta berbagai layanan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama.
Sementara itu, di bidang pendidikan, pemerintah berfokus pada pengembangan infrastruktur sekolah, pelatihan guru, dan penyediaan sumber belajar yang inklusif, termasuk untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan dasar.
“Peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi perhatian, terutama dalam mendukung harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah masyarakat,” bebernya.
Pada sektor ekonomi, pemerintah berupaya meningkatkan keterampilan tenaga kerja, mengembangkan industri lokal, serta memberikan dukungan bagi pelaku UMKM untuk memperluas peluang ekonomi.
Meski IPM Berau tergolong tinggi, Supriyanto mengingatkan bahwa angka ini bukanlah satu-satunya tolok ukur keberhasilan pembangunan manusia.
“Nilai IPM tinggi tidak selalu berarti kondisi pembangunan manusia di suatu daerah lebih baik. Namun, IPM dapat menjadi gambaran menyeluruh tentang tingkat kesejahteraan masyarakat,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto