TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Sekretariat Kabupatan (Setkab) Berau, Kamaruddin mengungkapkan bahwa penyebab terjadinya kelangkaan Gas LPG 3 Kilogram di Kabupaten Berau beberapa waktu ini dikarenakan pendistribusian yang tidak teratur dengan baik dan bijak. Pasalnya, penerima yang wajib seharusnya adalah masyarakat kurang mampu, dan pelaku UMKM.
Namun menurut Kamarudin, kenyataan tidak demikian, kemarin kebanyakan yang menggunakan atau membeli gas melon tersebut kebanyakan orang mampu dan memiliki ekonomi menengah ke atas.
“Seharusnya ini yang bisa kita kontrol pendistribusian agar tepat sasaran. Gas melon kan peruntukannya bagi masyarakat tidak mampu dan pelaku UMKM,” ungkapnya.
Lanjutnya, jika dihitung-hitung jumlah masyarakat kurang mampu yang ada di Kabupaten Berau dengan jumlah stok gas melon yang disalurkan PT Pertamina ke Agen hingga pangkalan seharusnya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat kurang mampu dan pelaku UMKM di Berau.
“Namun banyak pihak yang mampu juga ikut menikmati gas melon bersubsidi ini. Permintaan meningkat Sehingga terjadilah kelangkaan akibat penggunaan Lebih banyak daripada ketersediaan stok gas melon itu,” bebernya.
Kamarudin menyebut, pengawasan juga diperlukan untuk memastikan tepat sasaran. Penerima yang berhak serta memberlakukan subsidi tertutup atau masyarakat yang ingin membeli gas melon diwajibkan menyertakan identitas dirinya atau KTP serta wajib juga berdomisili Berau. Ini diberlakukan di agen dan pangkalan.
“Per 1 Januari kemarin sudah diberlakukan. Tidak hanya di Berau, syarat penggunaan KTP ini juga sudah berlaku di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Kedepannya pihaknya akan melakukan sinkronisasi data, walaupun memang diakuinya akan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan lintas OPD. Disamping pihaknya telah memindahkan kewenangan pengawasan pendistribusian ke Diskoperindag Berau.
“Ini pekerjaan rumah kita bersama. Kami saat ini tupoksinya membantu saja, sekarang yang berwenang adalah Diskoperindag. Anggaran juga sudah dialihkan kesana,” tandasnya. (Yud/Ded)