TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Media massa di Kabupaten Berau adalah yang pertama di tingkat provinsi Kalimantan Timur, melakukan komitmen bersama DPPKBP3A, dalam upaya mencegah terjadinya perkawinan anak usia dini serta berperan mendukung implementasi Kabupaten Layak Anak (KLA).
Dengan melibatkan 15 media massa, mulai dari cetak, online hingga elektronik, Kabupaten Berau diharapkan dapat menekan angka kasus perkawinan anak yang sering menjadi momok menakutkan di masa mendatang. Mulai dari persoalan ekonomi, kesehatan reproduksi hingga kasus stunting, yang bisa saja terjadi akibat dari perkawinan anak.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kabupaten Berau, Yudi Perdana menyebut sebagai bagian dari alat kontrol di masyarakat, dirinya menyambut baik keterlibatan media massa dalam upaya pencegahan perkawinan anak di Bumi Batiwakkal.
Dengan kekuatan media massa yang dapat memberikan pengaruh besar kepada masyarakat, ia mengaku sangat mendukung seluruh jurnalis yang bekerja di bawah naungan masing-masing media, untuk memberikan pemberitaan positif, khususnya untuk anak.
“Sebagai bagian dari media massa yang pengaruhnya sangat besar, kami akan melalui PWI Berau akan berkomitmen memberikan pemberitaan yang positif untuk Berau. Terutama pemberitaan yang berkaitan dengan anak, agar Kabupaten Berau bisa sepenuhnya menerapkan status Kabupaten Layak Anak (KLA) dalam kategori madya, khususnya dalam dunia pemberitaan,” ucapnya, Jumat (8/12/2023).
Yudi juga menyebut media massa di Kabupaten Berau juga siap untuk memberikan pendampingan pemberitaan terhadap kasus-kasus yang melibatkan anak dengan tetap memberikan hak serta perlindungan terhadap anak.
“Kami juga akan mendukung serta mendampingi upaya pencegahan perkawinan anak yang menjadi tujuan dalam deklarasi hari ini. Salah satunya dengan memberikan sosialisasi lewat pemberitaan agar para orangtua maupun anak itu sendiri, tidak mudah mengambil keputusan untuk melakukan perkawinan sejak usia dini,” jelasnya.
Ia pun berharap peran media massa dan jurnalis ke depannya dapat lebih maksimal dalam mencegah perkawinan anak di Kabupaten Berau.
“Semoga peran media massa yang dilakukan oleh teman-teman jurnalis bisa bermanfaat untuk nasib generasi muda mendatang,” pungkasnya. (Mrt/Ded)