TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kasus Stunting masih menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani di Kabupaten Berau. Hal tersebut menjadi sorotan Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah.
Dikatakannya, memang kasus stunting di Kabupaten Berau saat ini sedikit menurun, namun masih termasuk angka yang sangat tinggi di Kaltim. Oleh karena, menjadi satu hal penting dalam penanganan ialah ketersediaan air bersih.
“Percuma jika makanan sehat dan bergizi jika tidak diimbangi mengkonsumsi air bersih,” tegas Syarifatul, Rabu (24/5/23).
Terkait hal tersebut, Syarifatul meminta instansi terkait untuk konsisten dengan RPJMD yang merupakan blue print dari pemerintah daerah dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Kalau air bersih itu prioritas utama, sudah selayaknya penganggarannya di nomor satukan. Jadi kami di DPRD saat membahas anggaran, menerima dari daerah dan kita bahas bersama dan di garis bawahi jika memang dianggap penting,” bebernya.
Beberapa kasus besar yang ada di Kabupaten Berau seperti penanganan stunting yang merupakan infrastruktur dasar. Serta memerlukan asas keadilan harus ada pemerataan.
“Jangan hanya fokus pembangunan di Tanjung Redeb saja. Sementara kebutuhan air bersih tersebut menunjang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat juga menjadi prioritas,” terangnya.
Syarifatul menginginkan, satu tahun terakhir masa jabatan pemerintahan saat ini bisa memfokuskan anggaran penanganan air bersih dengan segala permasalahan yang terjadi. Mengingat air bersih sangat penting untuk keberlangsungan hidup.
“Saya sudah sering sampaikan Kabupaten Berau tidak menerima dana insentif daerah. Karena salah satu penyebabnya yang tidak memenuhi syarat ialah masih tingginya kasus stunting di Bumi Batiwakkal ini,” pungkasnya. (Yud/Ded)