TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mewakili Pemkab Berau mendukung RSUD Abdul Rivai memperoleh akreditasi paripurna. Hal tersebut ia sampaikan saat usai menghadiri kegiatan survei akreditasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Senin (10/4/23).
Dikatakannya, pihaknya sudah melakukan diskusi panjang dengan para surveyor. Dirinya sangat mendukung RSUD bisa mendapatkan akreditasi paripurna.
“Dari segi persiapan rumah sakit ini, baik kelengkapan yang harus dipersiapkan maupun pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ungkap Sri.
Lanjutnya, terkait pelayanan dalam hal ini antrian masyarakat yang kerap dalam mendapatkan pelayanan di rumah sakit, Sri mengaku akan ada pembaharuan ruangan dalam gedung lama dan yang baru agar pelayanan tidak terlalu mengantri panjang dan pelayanan yang diberikan bisa lebih optimal.
“Kan akan ada penambahan gedung baru di sebelah, semoga ini bisa merubah mutu pelayanan rumah sakit kita,” tuturnya.
Hal tersebut tentunya membutuhkan waktu dalam melakukan persiapan. Tentunya peningkatan pelayanan kesehatan tersebut secepatnya akan dikejar.
Selain itu peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan komitmen Pemkab Berau dalam salah satu dari 18 program unggulan prioritas. Disampaikan ia juga berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan dari para tenaga medisnya.
“Penganggarannya ini dari BLUD. Ini penanganan jangka pendek kita terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Jangka panjangnya ya itu rumah sakit baru yang kita bangun,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Abdul Rivai, Jusram mengatakan, dalam memenuhi peningkatan akreditasi rumah sakit, pihaknya akan meningkatkan mutu pelayanan yang perlu dilakukan beberapa koreksi, termasuk salah satunya adalah pelayanan rawat jalan.
“Tentunya kami harus komunikasi kembali dengan teman-teman dokter spesialis,” ucapnya.
Dirinya menjelaskan, sejauh ini mutu pelayanan rawat jalan di RSUD Abdul Rivai masih terkesan crowded. Salah satu penyebab adalah masih belum ada sistem antrian online yang seharusnya pihaknya terapkan.
“Yang lain adalah beberapa dokter spesialis terkadang lebih mendahulukan proses rawat inap, melihat pasien yang dirawat inap, kemudian selanjutnya mendapatkan rawat jalan,” terangnya.
Ia menegaskan, ketika melihat pasien dirawat inap itu tidak semua pasien dalam kondisi baik, dikatakannya, terkadang pasien dalam kondisi buruk itu akan menyita waktu yang sangat lama.
“Menyangkut nyawa pasien ini,” kata Jusram.
Selain itu, terkait kualitas dokter spesialis di RSUD Abdul Rivai diakui Jusram sangat mempuni dan tidak kalah dengan kualitas dokter spesialis di rumah sakit di luar Berau. Hanya saja pengaturan jadwal kerja mereka yang memang terlalu padat.
“Contoh kasus, misalnya dokter bedah tulang dan saraf yang kita miliki hanya satu orang. Mereka melakukan pelayanan hingga sore hari hingga melewati jam kerja mereka,” jelasnya.
Untuk mengatasi permasalah tersebut, Jusram menyebut, pihaknya akan melakukan perbaikan terhadap fasilitas dan penambahan SDM yang ada RSUD Abdul Rivai.
“Termasuk yang ditambahkan oleh Bupati tentang penambahan dokter spesialis anastesi kami juga telah mengutus seorang untuk sekolah dokter anastesi tersebut,” tutupnya. (Yud/Ded/Adv)