TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Jajaran anggota DPRD Berau bersama Pemkab Berau yang diwakilkan oleh Dinas Pertanahan melakukan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait permasalahan tapal batas Berau-Kutim yang hingga saat ini masih bermasalah.
Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah mengungkapkan, pihaknya sudah bertemu dan konsultasi dengan pihak Kemendagri, namun Kemendagri meminta untuk meminta bantuan terlebih dahulu kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, khususnya kepada Gubernur Kaltim, Isran Noor.
“Karena menurut Kemendagri hal ini bisa diselesaikan lewat Pemprov. Tapi jika nantinya masih belum mendapatkan penyelesaian, barulah Kemendagri dapat memberikan bantuan untuk menyelesaikan permasalah tapal batas tersebut,” ungkap Syarifatul, Sabtu (25/2/23).
Lanjutnya, daerah yang menjadi sengketa tersebut merupakan daerah milik Kabupaten Berau, bisa dilihat dari perusahaan kelapa sawit didaerah tersebut memiliki izin dari Pemkab Berau dan Kutim merupakan pecahan dari Kutai yang merupakan daerah yang baru terbentuk jika dibandingkan dengan Kabupaten Berau yang telah berdiri terlebih dahulu.
“Dari awal daerah itu memang wilayah kita dengan bukti-bukti yang ada,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Syarifatul bersama pihak terkait akan menghadap langsung ke Gubernur Kaltim untuk mendapatkan bantuan dalam menyelesaikan permasalah tapal batas Berau-Kutim tersebut dengan melampirkan fakta-fakta yang ada dengan surat-surat izin yang Berau keluarkan untuk perusahaan kelapa sawit disana.
“Kembali dari keputusan apa yang akan dikeluarkan oleh gubernur. Kita tahu sendiri gubernur kita adalah orang Kutim, semoga beliau bisa memberikan keputusan yang bijak. Kita akan terus perjuangkan,” tegasnya.
Syariful berharap, ada penyelesaian atas permasalahan tapal batas dari Gubernur Kaltim, Isran Noor nantinya. Dengan selesainya permasalahan tersebut, rencana pembangunan infrastruktur sektor pendidikan dan lainnya di wilayah Kecamatan Biatan bisa kembali dilakukan, termasuk aktivitas ekonomi masyarakat bisa kembali normal tanpa takut akan intimidasi lagi.
“Semoga segala urusan kedepannya dapat dilancarkan dan apa yang kita cita-citakan bisa terwujud. Mohon doa seluruh masyarakat Bumi Batiwakkal,” tandasnya. (Yud/Ded)