TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Didemo DPD KNPI Berau dan elemen masyarakat, Manager ULP Tanjung Redeb, Muhammad Akhlis mengungkapkan bahwa terkait tuntutan yang disampaikan, pihaknya akan berupaya agar dapat memenuhi apa yang menjadi tuntutan.
Diakuinya, salah tuntutan kompensasi bagi masyarakat yang terdampak pemadaman listrik, pihaknya masih harus menunggu tentang aturan dari pemerintah pusat.
“Karena memang yang disampaikan di lapangan ada perpanjangan terkait kompensasi, jadi ketika pemerintah menyetujui soal kompensasi nanti akan kami salurkan ke pelanggan,” ungkapnya, Jumat (24/2/23).
Akhlis menjelaskan, kompensasi yang diberikan kemungkinan berupa non tunai. Seperti pelanggan yang menggunakan pra bayar nanti akan masuk ke voucher nya langsung.
“Kalau yang pasca bayar nanti ada pengurangan dalam pembayaran bulanannya,” tuturnya.
Lanjutnya, pihak PLN akan kembali menentukan suatu keputusan dengan mengikuti regulasi yang ada, yaitu menunggu aturan dari pemerintah.
“Karena kami sendiri tidak bisa memutuskan sendiri,” ucapnya.
Selain itu, untuk tuntutan yang lain, pemadaman yang tidak sesuai dengan jadwal. Pihaknya telah melakukan kesepakatan dan negosiasi dengan perwakilan.
“Jadi kami akan buat grup untuk menginformasikan soal pemadaman listrik. Karena kondisi beban di Tanjung Redeb ini fluktuatif, jadi mana daerah yang bisa sesuaikan dengan kondisi yang ada bisa kami nyalakan dulu,” jelasnya.
“Kalaupun dia padam tiga jam ternyata hanya dua jam, jadi memang bisa maju atau mundur,” tambahnya.
Akhlis menyebut, untuk tindaklanjutnya, kemungkinan pihaknya akan bersurat ke pemerintah dengan harapan bisa kolaborasi. Jadi ada koordinasi bersama agar menghasilkan solusi soal pemadaman listrik bergilir ini.
Diakuinya, persoalan pemadaman listrik ini memang dikarenakan adanya perawatan mesin di PLTU Lati, kemudian sisanya itu karena PLTU Lati ini punya wilayah usaha.
“Jadi memang tidak sepenuhnya meyuplai ke PLN. Jadi memang suplai ke PLN hanya 5 Megawatt saja,” tuturnya.
Ia menambahkan, kondisi PLTU Teluk Bayur saat ini memang belum prima. Karena jika dilakukan pemeliharaan maka akan terjadi pemadaman lebih banyak.
“Tetapi mudah-mudahan hasil pertemuan nanti ada solusi yang ditemukan untuk mengantisipasi permasalahan ini,” tandasnya. (Yud/Ded)