GUNUNG TABUR, PORTALBERAU- Anggota DPRD Kaltim, Makmur HAPK melakukan penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) ke-1 nomor 10 tahun 2022 tentang pemajuan Kebudayaan Wilayah VI Kabupaten Berau.
Agenda ini digelar di Kampung Melati Jaya, Kecamatan Gunung Tabur dengan menghadirkan narasumber dari Sekretaris Dinas pendidikan dan kebudayaan Provinsi Kaltim, Yekti Utami S.Sen,M.Pd dan Pengurus Dewan Kesenian Berau, Saprudin Ithur M.Si.
Seperti yang diutarakan Makmur, Bumi Batiwakkal- sebautan Kabupaten Berau bukan hanya memiliki banyak objek wisata. Namun, kebudayaan yang ada di Berau juga menurutnya tidak kalah banyak dan beragam.
“Suku di Berau sangat banyak, dan setiap suku pasti memiliki kebudayannya masing-masing, sehingga jangan kita lupakan hal itu,” ujarnya kepada awak media usai kegiatan Sabtu (28/1) lalu.
Menurut bupati Berau periode 2005-2015 itu juga adanya penyebarluasan Perda Nomor 10/2022 ini juga untuk menumbuhkembangkan seni dan budaya yang ada. Pasalnya, ia menginginkan seni dan budaya bukan hanya sebagai simbol saja. “Harapannya agar semua budaya dapat diturunkan ke generasi muda. Karena itu hal yang sangat diperlukan,” katanya.
Dengan adanya penyebarluasan Perda tersebut, Makmur berharap Pemeritah Kabupaten (Pemkab) dapat komitmen bagimana untuk mengembagkan dan melindungi kebudayaan. Dan ia juga meminta agar jangan hanya satu tetapi seluruh kebudayaan yang ada di Kabupaten Berau.
“Kita tahu Berau ini memiliki banyak suku dan budaya, jadi saya berharap dari daerah juga dapat membantu hal itu dan yang jelas bisa meningkatkan seluruh budaya bukan hanya itu-itu saja,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim Yeti Utami menjelaskan bahwa hal seperti ini perlu disosialisasikan dan memang perlu ada perbaikan-perbaikan karena peraturan tersbeut masih baru.
“Tetapi ini adalah langkah yang bagus, dan hari ini adalah kegiatan yang perdana,” paparnya.
Dan diakuinya bahwa Berau memiliki banyak cagar budaya yang semakin bertumbuh dan berkembang. Menurutnya itu tentu harus terus dilestarikan. Sehingga, adanya hal seperti ini perlu disebarluaskan. Tentu, menurutnya hal seperti ini perlu adanya dorongan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sehingga semua masalah dapat dipecahkan.
“Saya yakin, dengan banyaknya budaya yang ada di Berau semua bisa berkembang mulai dari seni tari hingga yang lainnya,” singaktnya.
Sementara, narasumber kedua Safruddin Ithur mengaku bahwa ini adalah kegiatan yang luar bisa. Menurutnya, ‘wejangan’ yang telah diberikan Makmur sangat menari dan itu tergambar diwajah para peserta yang mengikuti kegiatan itu.
“Ini adalah kebudayaan yang memperkaya budaya di Kabupaten Berau. Banyak suku mulai dari Jawa, Bugis, Dayak, Lombok dan masih banyak lagi, setiap suku memiliki ciri hasnya masing-masing, dan semua harus dirangkul untuk memperkaya kebudayaan nasional yang ada di Bumi Batiwakkal ini sendiri,” jelasnya.
Mantan Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau itu menjelaskan bahwa dengan banyaknya suku dan budaya agar bisa bersama-sama untuk mengembangkan kebudayaannya. Tentu hal itu juga perlu ada perhatian dari OPD terkait. (*)