TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Salim mengatakan bahwa pihaknya akan mendatangkan minyak goreng (migor) curah dari Balikpapan sebanyak 14 Ton atau 15.800 Liter.
Dirinya mengakui pada hari Kamis (7/4/22) ini baru mendapatkan disposisi dari Bupati dan akan menindaklanjutinya lagi untuk segera dapat diproses secepatnya. Untuk harganya sendiri Salim menyebut akan memberlakukan sesuai Harga Ecer Tertinggi (HET) yaitu Rp 14 Ribu per Liternya.
“Migor curah ini akan difokuskan pengadaannya adalah untuk para UMKM yang ada di Berau,” ujar Salim, Kamis (7/4/22).
Lanjutnya, untuk biaya ongkos kirim sendiri akan ditanggng oleh patungan dari beberapa perusahaan, sebab hal ini merupakan sesuatu yang mendadak dan tidak bisa langsung dianggarkan di APBD. Dalam proses pendistribusiannya sendiri, Salim mengakui akan melibatkan para Lurah, sebab sementara ini pendistribusiannya akan difokuskan untuk daerah perkotaan terlebih dahulu.
“Karena mendadak, tidak bias dimasukan dalam APBD, jadi kita akan minta bantuan dari perusahaan,” katanya.
“Untuk menghindari kejadian kerumunan dalam pendistribusian migor curah ini, kita akan minta bantuan dari para Lurah. Termasuk untuk pendataan juga disana. Sementara ini kita fokuskan daerah perkotaan dulu, mungkin selanjutnya kita akan menyasar daerah perkampungan,” tambahnya.
Dikatakannya, pihaknya juga akan bekerjasama dengan Polres Berau dalam segi pengamanan saat pendistribusian ini berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejadian seperti sebelumnya yaitu kerumunan.
“Kapolres sudah siap untuk mendukung dalam hal pengamanan pendistribusian nanti,” ungkapnya.
Salim menambahkan, setelah mendapatkan disposisi dari bupati dan bantuan ongkos kirim migor dari perusahaan. Pihaknya akan langsung memproses agar segera migor tersebut bisa langsung dikirim ke berau. Pengiriman kemungkinan akan bertahap dan tidak langsung dikirim semua.
“Kendala sementara ini adalah kekurangan tempat menampung migor curah tersebut. Yang ada saat ini baru penampungan dengan kapasitas 8 Ton dan akan menambah penampungannya lagi sebanyak 8 ton,” jelasnya.
“Sistem pembelian untuk masyarakat sendiri nantinya dengan menggunakan jeriken. Jadi yang diantrikan adalah jerikennya, agar bisa meminimalisir kerumunan orang,” tandasnya. (Yud/Ded)