TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Sempat mengalami kelangkaan pupuk pada tahun lalu yang diakibatkan perputaran pupuk subsidi cukup cepat, sehingga Kepala Seksi Pupuk dan Pestisida, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Bambang Sujatmiko, menyebut Berau membutuhkan gudang untuk penyimpanan pupuk.
“Kebutuhan petani kita di berau cukup tinggi, jadi kita perlu adanya gudang pupuk ini,” ungkapnya kepada awak media.
Lanjutnya, untuk pembuatan gudang sendiri, diakui Bambang bukan ranah instansi melainkan produsen. Sehingga dirinya berencana akan mengusulkan atau berkoordinasi agar apa yang diharapkan ini bisa terealisasi.
“Jumlah petani kita cukup banyak yakni 10.467. Jumlah ini bertambah dari tahun sebelumnya yang hanya 10.247 petani,” ujarnya.
Dengan jumlah itu, Bambang mengatakan jika berau membutuhkan setidaknya 23.800 ton pupuk biasa dan 38.461 liter pupuk organik cair (POC). Sementara alokasi pupuk subsidi tahun 2022 sebanyak hanya sebanyak 7.730 ton pupuk biasa dan 460 liter POC.
Sedangkan usulan pada 2021 sebanyak 19.688,53 ton pupuk, alokasinya 5.908 ton.
“Semakin banyak petani maka semakin banyak juga kebutuhan pupuknya,” ucapnya.
Dijelaskan juga, skelangkaan pupuk subsidi yang terjadi di akhir tahun lalu itu juga disebabkan oleh pengiriman pupuk dari distributor terhambat. Sehingga, dengan adanya gudang bisa meminimalisir kelangkaan tersebut terulang.
“Saat ini mereka sedang mencari gudang. Tapi selain jenis urea. Karena sudah ada gudang dari produsennya,” imbuhnya.
Selain itu, keberadaan gudang diperlukan agar pupuk selalu siap. Mengingat selama ini, para petani selalu melakukan sistem pre order (PO) ke kios terdekat untuk mendapatkan pupuk subsidi.
“Kalau ada gudang kan bisa distok di situ. Tapi jalurnya tetap dari produsen ke distributor lalu ke kios. Petani tidak bisa beli langsung dari gudang,” jelasnya.
Dia berharap produsen segera mendapatkan lokasi gudang di Kabupaten Berau. Meskipun nantinya belum tentu tersedia gudang, pihaknya akan tetap mengusulkan keberadaan gudang itu. Sebab dinilai menjadi salah satu solusi mengatasi kelangkaan.
“Kita tunggu saja, Mudah-mudahan segera dapat. Kalau ada keluhan lain dari petani tentang pupuk kami akan tetap mencarikan solusi,” pungkasnya. (Ded)
Sumber Foto: Netizen