TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dengan tidak adanya akses satu pintu menuju destinasi pariwisata, membuat masyarakat Kampung maupun penggiat wisata juga para pengusaha keluhkan hal tersebut. Pasalnya saat ini jalur akses menuju destinasi wisata khususnya menuju Kecamatan Pulau Derawan, dapat diakses melalui berbagai jalur manapun.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Berau Gamalis mengungkapkan, wacana untuk membentuk regulasi satu pintu itu masih menjadi kajian. Artinya hal tersebut adalah sebuah wacana, adanya masuk wisata satu pintu itu untuk melindungi para pengusaha atau penggiat wisata yang ada di kabupaten Berau, contohnya guide, diving master, speedboad, hotel, resort, homestay dan lain sebagainya.
“Ini harus kita lindungi dan jaga, jangan sampai, orang yang datang ke Kabupaten Berau berwisata, tetapi kita tidak mendapatkan efek sampingnya, orang datang ke tempat kita kita tidak mendapatkan apa apa, jangankan PAD, saudara -saudara kita yang saat ini memiliki speadboat ,memilihi home stay dan dan sebagainya itu tidak merata,” Terang Gamalis pada Jumat (10/12/21).
Diakui Gamalis dengan adanya wacana wisata satu pintu ini, agar supaya ada pemerataan didaerah wisata Kabupaten Berau. Baik itu wisata laut maupun tengah, dan dipedalaman, kawasan budaya dan sebagainya.
“Opsi itu saya kira cukup baik tinggal bagaimana, nanti apakah kita terapkan itu dalam bentuk Perda atau edaran atau sebagainya saat ini masih kita kaji,” Ungkap Gamalis
Untuk gambaran teknisnya, Gamalis menyebutkan sebagai salah satu contoh pemberlakuan pintu masuknya itu di tanjung batu, agar masyarakat tanjung batu juga dapat merasakan kehadiran parawisata.
“Saat ini kan kita tidak, kecuali memang orang lewat tanjung redeb ke tanjung batu, baru masyarakat mendapatkan efek. Tapi kalau wisatawan lewat speed tentunya lepas, apalagi wisatawan dari tarakan tidak lagi sama sekali menyentuh yang namanya tanjung batu, padahal kita memiliki pelabuhan yang cukup representatif,” Kata dia.
Gamalis akan berupaya membuat regulasi dan dirinya saat ini tengah membangun bagaimana untuk wisata itu bisa terjual.
“Itu dlu, ketika menjual wisata sarana dan prasana juga infrastruktur juga harus kita disiapkan beserta dengan Regulasinya,” Tandasnya. (Rzl/Ded)