TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU- Komisi II DPRD Berau mendukung jika nantinya di Berau ada pabrik pengolahan minyak sawit mentah. Karena dengan adanya pabrik tersebut, maka nilai jual hasil perkebunan sawit bisa lebih tinggi dan otomatis juga akan meningkatkan pendapatan daerah, jika perekonomian juga naik.
“Justru bagus kalau nantinya ada pabrik itu. Karena selama ini hasil kebun sawit dijual berupa biji sawit utuh, yang harga jualnya tentu tidak semahal produk jadi dari sawit itu seperti minyak goreng atau bahan pembuatan kosmetik,” terang salah satu anggota Komisi II DPRD Berau, Elita Herlina, ditemui Kamis (25/11).
Dijelaskannya, dengan adanya pabrik pengolahan sawit mentah itu juga akan membuat industri hilirisasi semakin berkembang, karena memperkuat nilai tambah produk mentah. Terlebih, permintaan untuk bahan baku sawit atau Crude Palm Oil (CPO) cenderung meningkat, lantaran harga produksi dari turunan CPO ikut naik seperti minyak goreng.
“Kalau ada pabrik pengolahannya disini justru akan meningkatkan perekonomian Berau. Jangan sampai seterusnya hasil sawit kita malah dikirim keluar Berau, terus hasil olahannya seperti minyak goreng kembali lagi masuk Berau untuk dijual bagi produsen masyarakat Berau sendiri. Kalau bisa kan kita olah sendiri untuk dijual di dalam Berau sendiri, pasti harganya akan lebih terjangkau bahkan murah,” tambahnya.
Dari data Dinas Perkebunan Berau, harga minyak sawit mentah periode November 2021 ini masih masuk dalam harga rata-rata tertinggi, dimana untuk Oktober hingga November 2021 mencapai Rp 12 ribu lebih per kilogramnya, naik seribu rupiah dari bulan September 2021. Harga tersebut diatur sesuai hasil rapat bersama dan disepakati oleh 12 perusahaan yang bergerak dalam sektor perkebunan sawit penghasil CPO di Kabupaten Berau. (Ded/Adv)