TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Saat dikonfirmasi tentang pembangunan pembangkit jaringan listrik yang sampai kini belum dirasakan oleh masyarakat Maratua, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau Sa’ga mengungkapkan, kalau kendala yang dialami saat ini masih terkait soal anggaran untuk pengadaan jaringan listrik itu.
Ia pun menilai banyak dari aspirasi masyarakat yang memang sangat menginginkan adanya aliran listrik selama 24 jam.
“Pembangunan distribusi listrik ke daerah Maratua itu saat ini tertunda sekarang ini karena anggaran, jadi yang sudah terprogram namun karena adanya kekurangan anggaran sehingga PLN itu tidak bisa direalisasikan,” katanya, Senin (4/8/2020).
“Dan memang ini juga merupakan salah satu pertanyaan masyarakat sekitar saat waktu reses kemarin. Pertanyaannya kapan PLN dioperasikan untuk di Maratua, karena memang kemarin fokus kami di Maratua,” sambungnya.
Sa’ga juga mengatakan permasalah anggaran memang menjadi dasar utama jaringan listrik tersebut tidak dapat dioperasikan di wilayah Maratua. Baik itu anggaran operasional maupun anggaran penunjang Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lain sebagainya.
“Yang semula itu memang dalam perencanaan anggaram sudah ada tetapi karena kondisi pandemi covid-19 ini maka anggaran itu tergeser untuk kepentingan covid-19. Sehingga pihak PLN tidak bisa menjawab dan yang bisa menjawab itu ya mungkin PLN wilayah atau pusat,” ujarnya.
Sedangkan untuk tupoksi DPRD sendiri menyikapi hal itu hanya bisa memfasilitasi dan menyarankan untuk bagaimana itu bisa dikomunikasikan terkait dengan PLN yang sudah dibangun.
“Tetapi apapun bentuk saran kita selalu berdalih kepada anggaran, karena mereka sudah siap kalau untuk tenaga dan operasionalnya akan tetapi yang menghambat adalah anggarannya yang tidak ada,” imbuhnya.
“Tentunya harapan kita dengan program pemerintah pusat yang sudah membangun PLN di Maratua itu ya secepatnya, tetapi ini tidak bisa kita pakasakan karena dari pemerintah pusat sendiri anggaran yang telah terperogram dari APBD kita (Berau-red) itu dipangkas juga, apalagi anggaran dari pusat sendiri. Sementara kita tidak bisa berbuat banyak sedangkan PLN ini kan salah satu bentuk daripada BUMN jadi kita tidak bisa masuk kesana,” tandasnya.
Sekedar informasi kampung di kepulauan Maratua yang hingga kini belum dialiri listrik hanya tinggal Teluk Alulu. Sedangkan untuk Bohesilian, Payung-payung sampai di Teluk Harapan itu telah ada jaringan listriknya. (Miko/ADV)