TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Bertempat di ruang rapat gabungan komisi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau menggelar pertemuan membahas terkait pra Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA – PPAS) tahun 2021 dan perubahan tahun 2020, Selasa (4/8/2020).
Pembahasan itu, dipimpin langsung Ketua DPRD Berau Madri Pani, didampingi Wakil Ketua I Syarifatul Syadi’ah dan Wakil Ketua II Ahmad Rifai, dan diikuti sejumlah peserta rapat oleh sebagian besar anggota DPRD Berau, dan dihadiri pula oleh Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Berau, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Berau, dan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Berau.
Wakil Ketua II DPRD Berau Ahmad Rifai mengatakan, dalam pembahasan tersebut DPRD Berau menanyakan soal kemampuan besaran anggaran untuk tahun depan 2021 seperti apa dampak yang dirasakan akibat pandemi coivd-19.
“Tadi itu untuk menghadapi APBD 2021 murni kita mulai dengan melakukan pembahasan terkait pra KUA PPAS, dan karena pra KUA PPAS nya ini belum rampung oleh pemerintah daerah sehingganya kita minta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) datang untuk berbicara pra. Jadi judulnya tadi rapat pembahasan pra KUA PPAS,” ujarnya.
“Ternyata dari Bapenda anggaran yang ada itu jauh menurun, dari yang kemaren sekitar Rp 2,4 Triliun berubah menjadi Rp 1,3 Triliun, dan tahun ini diprediksi besaran anggaran hanya senilai Rp 1,5 Triliun,” sebut anggota dewan dari dapil empat itu.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga menyebutkan kalau ada dua paket Multi Years Contract (MYC) yang dibatalkan karena kondisi anggaran yang merosot tersebut, yakni pembangunan rumah sakit dan penataan bantaran sungai Kelay.
“Dari enam proyek MYC, dua yang dicoret (rumah sakit dan penataan bantaran sungai Kelay-red), sedangkan empat nya lagi itu akan dibahas apakah lanjut atau tidak, karena itu kembali lagi tergantung kepada keadaan keuangan kita (Pemda Berau) mencukupi atau tidak,” tutupnya.
Empat proyek Multi Years Contract (MYC) yang masih dilakukan pembahasan tersebut terdiri atas stadion mini sepak bola, turap Sambaliung dan sheet pile (tiang pancang penahan tanah agar tidak longsor), pengadaan air bersih, dengan pembenahan jalan di Tabalar Muara. (Miko/ADV)