TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Wakil Ketua II DPRD Berau Ahmad Rifai mempertanyakan alat “rapid test” virus Corona atau Covid-19 yang selama ini digunakan oleh Tim Gugus Tugas Covid-19.
“Jadi saya mempertanyakan merek yang digunakan karena ini bahaya juga bagi masyarakat. Yang saya khawatirkan apabila digunakan oleh masyarakat, bisa saja masyarakat langsung divonis bahwa reaktif bahaya bagi dia dan menimbulkan kepanikan, drop,”ucapnya
Rifai menghimbau kepada seluruh pihak, khususnya pemerintah agar lebih berhati-hati dan teliti dalam melakukan penanganan Covid-19. Jangan sampai kejadian seperti yang terjadi di Provinsi Bali. Dimana ada satu desa di Bali yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test.
“Ada di Bali itu yang dilakukan rapid tes satu desa hasilnya hampir 100 persen penduduk desa itu reakrif,” kata Rifai.
Dia berharap alat rapid test yang digunakan Dinkes Berau bukan alat yang validasinya rendah atau abal-abal.
“Kita harus hati-hati membeli rapid tes jangan sampai yang abal-abal diberikan ke kita, kalaupun ini rapid tes tidak menjamin negatif maupun positif, tapi kan yang parah kalau orang negatif dikatakan positif,”ucapnya
Mengenai alat Rapid test, pihaknya menghimbau kepada Pemerintah khususnya Dinkes harus memperhatikan kualitas. Jangan sampai asal melakukan pengadaan.
“Kita semuanya bisa melakukan pengadaan, minta bantuan, tanpa harus mengabaikan kualitas. Kalau misalkan, kualitas diragukan, mendingan jangan. Inikan menyangkut kesehatan masyarakat dan jiwa,” tegasnya(*/pilip/Adv)