TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Beberapa bulan terkahir sekolah libur karena terdampak Pandemi Covid-19. Liburnya sekolah sangat berdampak pada guru PAUD, padanya banyak orang tua atau wali murid yang merasa keberadaan jika harus tetap membayar SPP karena tak ada kegiatan belajar. Dengan tak adanya SPP dari siswa siswi sehingga jelas ada guru yang tak menerim gaji selama tak adanya proses belajar mengajar.
Kisah atau informasi terkait hal ini pun didengar oleh Wakil ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah saat melakukan reses, menurut Sari tak hanya guru PAUD namun juga guru swasta.
“Swasta juga merasakannya, karena kalau sekolah Pemerintah kan masih ada biayanya mereka,” ungkapnya.
Meskipun bukan pelaku UMKM yang memang mendapatkan bantuan dari pemerintah, menurut Syarifatul mereka juga layak untuk mendapatkan bantuan. Sebab para guru PAUD yang didominasi kaum perempuan ini tidak semuanya merupakan orang yang mampu atau berkecukupan dengan mengandalkan penghasilan suami.
Bahkan menurut Sari, berdasarkan keterangan dari para guru bahkan suami mereka juga ada yang hanya pekerja serabutan dan selama pandemi tidak bekerja. Oleh karena itu, dirinya berharap ada perhatian khusus untuk guru PAUD.
“Mereka memiliki peranan sangat penting dalam dunia pendidikan karena menjadi guru terhadap anak-anak usia dini, makanya kesejahteraan mereka juga perlu diperhatikan,” jelasnya.
Melihat kondisi ini, Sari akan segera ditindaklanjuti dan disampaikan langsung kepada Eksekutif atau instansi berwenang untuk mendapat bantuan. Himpunan PAUD juga tidak sembarang memasukan nama atau data diri orang-orang yang berhak atau layak mendapatkan bantuan.
“Mereka juga nantinya akan didata, kita akan melihat mama guru yang suaminya pegawai ataupun yang bekerja di perusahaan,” pungkasnya. (DWS/ADV)