TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pemerintah Kabupaten Berau terus berupaya untuk meningkatkan semangat literasi khususnya di kalangan generasi milenial saat ini. Dengan menghidupkan budaya membaca dan menulis diharapkan dapat membentuk karakter generasi milenial agar semakin berkembang dan dapat bersaing kedepannya.
Disampaikan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan, Ali Sadikin bahwa dewasa ini minat membaca dan menulis buku mengalami penurunan yang signifikan. Sementara untuk pengunaan gadget mengalami peningkatan.
“Ini yang harus kita rubah agar semangat dalam membaca buku maupun menulis bisa kembali meningkat di kalangan milenial saat ini,” ujarnya saat membuka Seminar Inspiratif di STIEM Tanjung Redeb, Kamis (31/10).
Berdasarkan hasil studi, minat baca siswa di sekolah hanya 0,001 persen saja atau dari 1000 orang hanya 1 saja yang masih memiliki niat untuk membaca dan menulis. Persoalan ini pun menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk bersama-sama mengalangkan literasi melalui berbagai program. Sejak tahun 2015 lalu, pemerintah pun sudah mulai melakukan berbagai terobosan dengan mencanangkan gerakan literasi sekolah.
“Sejak berjalannya program tersebut, sudah mulai terlihat hasilnya. Perlahan semangat membaca dan menulis kembali muncul,” katanya.
Dalam membangun semangat literasi di sekolah ini diperlukan berbagai terobosan. Tidak hanya sekedar menyediakan bahan-bahan bacaan dan tulisan saja, tapi perlu dirangkai dengan kreatifitas dan inovasi dari sekolah sehingga memberikan kesan yang menarik bagi para pelajar.
“Tentu cara-cara lama harus kita perbaharui untuk memberikan daya Tarik kepada pelajar. Sesuaikan dengan perkembangan jaman saat ini dengan berbagai variasi untuk memberikan minat semakin tinggi,” jelasnya.
Kedepannya diharapkan semangat ini tidak hanya diterapkan di lingkungan sekolah saja. Sasaran masyarakat pun menjadi target yang harus dicapai. Sehingga seluruh masyarakat memiliki semangat literasi yang akhirnya menjadi sebuah budaya.
Dalam peningkatan semangat literasi ini, Ali menyampaikan bahwa diperlukan kerja sama seluruh pihak terkaik. Tidak hanya dari pemerintah saja tapi perlu adanya dukungan dari swasta dan perusahaan termasuk masyarakat itu sendiri.
“Kita juga telah menjalankan bulan kunjung perpustakaan beberapa waktu lalu. Dan hasilnya mulai terlihat, kunjungan pada bulan September lalu mencapai 2000 yang biasanya hanya 1000 saja,” pungkasnya. (hms5)