TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Mengawali Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) perdana di Tahun 2022, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas dan Wakil Bupati Berau, H Gamalis hadir langsung di Kecamatan Teluk Bayur, Jumat (18/2/22).
Acara tersebut juga dihadiri Sekda Berau, M Gazali, Ketua DPRD, Madri Pani dan sejumlah OPD juga lurah dan kepala kampung wilayah Kecamatan Teluk Bayur.
Dari enam kampung dan kelurah yang masuk dalam Kecamatan Teluk Bayur, ada total 204 usulan yang ajukan oleh seluruhnya. Kelurahan Rinding sebanyak 57 usulan, Kelurahan Teluk Bayur sebanyak 50 usulan, Kampung tumbit Melayu 12 usulan, Kampung Labanan Makarti 55 usulan, Kampung Labanan Makmur 10 usulan dan Kampung Labanan Jaya sebanyak 20 usulan.
Dari total 204 usulan yang diberikan Tahun 2022 ini lebih banyak dari usulan Tahun 2021 lau yang hanya 100 lebih usulan saja. Dari semua kampung dan kelurahan, usulan mengenai perbaikan jalan dan pembangunan serta perbaikan drainase menjadi usulan yang diberikan hampir disemua kelurahan dan kampung. Serta persoalan permasalahan tabal batas kampung yang masih berpolemik, sebab belum ketemu kesepakatan terkait hal tersebut hingga kini.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menyebut kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk menajamkan, menyelaraskan, mengklarifikasikan dan usulan dari tingkat kampung ataupun kelurahan yang telah diintegrasikan dengan mengacu pada RKPD tahun 2023.
“Yaitu peningkatan kualitas SDM yang menguasai iptek dan imtaq untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal,” jelas Sri Juniarsih Mas.
Lanjutnya, pada pelaksanaan Musrenbang di tingkat kecamatan, ia akan membahas dan menyepakati usulan rencana kegiatan pembangunan kampung maupun kelurahan untuk lahan baik yang bersifat pembangunan fisik maupun pemberdayaan yang menjadi kegiatan prioritas masyarakat Kecamatan Teluk Bayur.
“Kita akan kelompokan menjadi tiga macam bidang, yang pertama adalah pembangunan fisik, pembangunan sosial budaya dan pembangunan di bidang ekonomi,” bebernya.
Sri berharap, kegiatan Musrenbang ini dapat dijadikan sebagai penyeimbang dalam agenda pembangunan dengan memberikan masukan, saran dan pendapat terkait dengan semua usulan masyarakat.
“Semoga dengan Musrenbang ini, apa yang menjadi aspirasi masyarakat dapat terserap oleh pemda. Tentu usulan prioritas lah yang akan kamu usahakan dapat terealisasi,” tutupnya. (Yud/Ded)