TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Sejak di disahkannya Peraturan Daerah (Perda) tahun 2009 yang mengatur tentang ketika ada industri hilir Crude Palm Oil (CPO) atau Pabrik yang dapat mengolah CPO menjadi bahan Jadi seperti Minyak Makan tentunya hal itu menjadi salah satu strategi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk menarik para Investor untuk dapat berinvestasi di Kabupaten Berau.
Dalam Perda tersebut mengatur tentang seluruh perkebunan di Kabupaten Berau harus mensuplai bahan baku sebanyak 70 persen bagi industri atau Pabrik yang akan berinvestasi atau membuka Industri di Kabupaten Berau. Namun sangat disayangkan hingga kini belum ada investor yang masuk untuk berinvestasi Terkait Perda itu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP), Puguh Harjanto mengungkapkan Terkait dengan pengembangan itu memang merupakan ketentuan daerah yang mempunyai kewenangan mengatur bagaimana prospek dan segala macamnya.
“Salah satu kendala saat ini belum masuknya investor atau industri yang dapat mengolah CPO menjadi Produk Turunan di Kabupaten Berau ialah Terkait infrastruktur kita,” Ujar Puguh.
Dikatakan Puguh, sejauh ini Kabupaten atau Kota yang mempunyai Pabrik atau industri pengolahan CPO menjadi bahan jadi berada di Kota Bontang dan Balikpapan,” Ujar Puguh
Diakuinya akses yang ada di dua kota tersebut telah memiliki kriterianya yakni infrastruktur atau aksesnya yang memadai ditambah lagi ditunjang dengan sistem layanan publiknya yang cukup baik untuk sektor tersebut.
“Nah ini yang akan kita kejar Jadi target kami DPTMSP Provinsi menstandarkan seluruh DPTMSP di kabupaten kota dengan nilai yang sama. Selama ini ada yang sudah laju atau meningkat dan ada juga yang masih tertinggal ini yang akan kita upgrade,” Imbuhnya.
Dirinya juga akan melakukan pendekatan layanan untuk di kabupaten/ kota yang jauh dari Provinsi. Dimana ada izin-izin yang pengurusan nya mesti ke provinsi.
“Kita akan mudahkan untuk mendekatkan posisinya, atau akses poinnya di kabupaten atau kota,” Beber Puguh.
Puguh mengharapkan dengan beberapa beberapa strategi itu seperti kemarin di Kutai timur (Kutim) sudah ada sainment dengan PSI palmastrasi itu harapan pihaknya untuk menjadi trigger.
“Nanti investor tahap selanjutnya kita akan coba kombine dengan investor yang siap untuk mensupport infrastrukturnya. Ini yang menjadi kata kuncinya, dimana kita sendiri melihat sejauh ini infrastruktur kita juga seperti itu dan itu perlu menjadi rencana kita. Terlepas dari aktivitas sektor pertambangan yang kita sendiri sama sekali tidak bisa akses,” Ungkapnya.
“Akan tetapi yang menjadi PR utama kita karena tanpa di backup dengan pabrik yang bagus itu poinnya penting sekali untuk mendukung sektor sektor lain salah satunya investasi masuk,” Sambung Puguh. (Rzl/Ded)