TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Bupati Berau, Sri Juniarsih bersama Kepala Dinas PUPR, Taupan Madjid meninjau pengaspalan jalan di Pulau Maratua pada Sabtu (23/10/21) siang tadi.
Sri Juniarsih menargetkan pengaspalan badan jalan sepanjang 40 kilometer di Pulau Maratua sudah selesai dilakukan pada tahun 2022 mendatang.
Bupati Berau menuturkan, sejak tahun 2015 hingga 2020, empat kampung yang berada di Pulau Maratua telah terhubung jalan aspal, namun kini masih menyisakan sedikit jalan yang belum selesai di kedua sisi pulau.
“Dalam lima tahun ini telah terhubung empat kampung, menurut saya ini merupakan suatu progres yang bagus dari pemerintahan sebelumnya dan akan kita tuntaskan,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, saat ini yang masih tahap pengerjaan hanya menyisakan segmen jalan di ujung Kampung Bohe Silian dan Kampung Teluk Alulu sepanjang 1.200 meter. Ia mengatakan hingga November tahun ini ditargetkan pengaspalan jalan sepanjang 500 meter selesai dilakukan dan sisa 700 meter akan dikerjakan pada 2022 mendatang.
“Anggaran kali ini bersumber dari Dana Alokasi Khusu (DAK),” tuturnya.
Lanjutnya, karena Pulau Maratua termasuk kawasan strategis pariwisata internasional, kemudian juga termasuk pulau terluar sehingga anggaran tidak menjadi masalah, karena disokong dari Bantuan Keuangan (Bankeu), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan DAK menjadikan proses pembangunan jalan cepat terealisasi.
“Target yang kita inginkan tahun 2022 jalan dari ujung Kampung Bohe Silian hingaa ujung Kampung Teluk Alulu sudah sepenuhnya mulus,” katanya.
Sri menambahkan, akses jalan yang bagus juga sangat membantu peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Karena infrastruktur yang mulai baik juga mengundang investor untuk masuk ke maratua dan mengembangkan sektor pariwisata.
“Saya rasa ini akan mengangkat perekonomian masyarakat lokal juga,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Berau menjelaskan, yang saat ini dilakukan oleh pihaknya adalah melakukan penetrasi jalan, yakni merupakan suatu metode lapis pengerasan jalan yang terdiri dari batuan yang dipadatkan kemudian diaspal keras dengan cara disemprot diatasnya, ini dilakukan dalam beberapa lapis sehingga menjadikan jalan keras dan tidak mudah rusak.
“Jalan awalnya sudah ada, kita tidak membuka jalan baru tetapi melakukan pengaspalan agar jalan mulus dan memudahkan akses masyarakat,” jelas Taupan.
Dikatakan Taupan, pihaknya akan terus berjuang dalam menyelesaikan perbaikan infrastruktur jalan, mengingat Pulau Maratua adalah daerah wisata yang sudah terkenal jadi dorongan dari provinsi juga maksimal.
“Jadi kalau di maratua ada 4 kampung yang sudah terakses dengan jalan aspal,” tutupnya. (Yud/Ded)