TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Sejauh ini ada beberapa titik hospot api yang terpantau oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau. Diketahui ada 13 titik yang tersebar di Kecamatan Sambaliung, Gunung Tabur, Segah, Tabalar dan Talisayan.
Kepala BPBD Berau, Thamrin mengatakan dari hasil pantauan tim dilapangan, kebanyakan titik api yang ada bukan berasal dari hutan, namun dari beberapa area lahan. Api bisa sedikit dikendalikan karena adanya curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini.
Dijelaskannya, sejak awal 2021 hingga Agustus ini, lahan yang terbakar di Kabupaten Berau telah mencapai 40 hektare. Namun untuk area hutan belum ada laporan terbakar.
“Yang kita pantau dan laporan yang masuk itu semua lahan, belum ada hutan,” ungkapnya.
Rencananya, pada 25 Agustus mendatang,
Pihaknya bersama dengan TNI-Polri serta relawan api akan berpatroli terpadu di kecamatan. Selain bertugas memadamkan api, pihaknya juga akan melakuakn sosialisasi kepada masyarakat, tata cara membuka lahan tanpa harus dibakar.
“Ada 11 kecamatan, kecuali Maratua dan Tanjung Redeb,” tuturnya.
Lebih lanjut, Thamrin menuturkan, untuk sarana dan prasarana (sapras) pemadaman karhutla. Diakuinya telah mencukupi, baik pemadaman karhutla maupun perumahan. Hanya saja, keterbatasan pihaknya ada pada sumber daya manusia (SDM) atau personel yang masih terbatas.
“Misal di Kecamatan Talisayan, tidak mampu memadamkan kobaran api, kami di pusat akan turun membantu,” ujarnya.
Ia mengatakan, hampir seluruh kecamatan telah memiliki posko Karhutla, hanya di Talisayan dan Tabalar yang belum memiliki. Namun, ia mengatakan tahun ini akan dilakukan lelang untuk pembangunan posko.
“Alat sudah ada di Talisayan untuk mobil. Bisa juga di-back up dari Batu Putih, di sana ada empat mobil,” ungkapnya. (Rzl/Ded)