TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus mendorong geliat pariwisata lewat penyelenggaraan berbagai event, termasuk di kawasan kepulauan.
Namun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Maratua Jazz Festival 2025 tak lagi menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, mengungkapkan bahwa tahun ini event Maratua Jazz akan digelar secara mandiri oleh pihak vendor.
“Kami ingin sebanyak mungkin event wisata digelar di Berau, termasuk Maratua Jazz. Tapi untuk tahun ini, pendanaannya tidak lagi ditanggung pemerintah. Pihak vendor yang akan menjalankannya secara mandiri,” ungkap Ilyas.
Langkah ini, menurut Ilyas, merupakan bagian dari strategi membuka ruang seluas-luasnya bagi keterlibatan sektor swasta dalam pengembangan pariwisata daerah.
“Kami yakin event ini tetap bisa berjalan baik. Harapannya, justru akan lebih meriah dan berkualitas, serta bisa lebih dinikmati masyarakat,” ujarnya.
Meskipun tidak didanai langsung oleh APBD, Disbudpar tetap akan memantau pelaksanaan festival tersebut. Evaluasi terhadap pelaksanaan tahun ini akan menjadi pertimbangan untuk dukungan di tahun berikutnya.
“Kalau memang hasilnya bagus dan penyelenggaraannya memberi dampak positif, tidak menutup kemungkinan tahun depan bisa kami dukung kembali,” katanya.
Sebagai inovasi baru, Disbudpar Berau juga tengah menyiapkan agenda wisata musik lainnya bertajuk Maratua Musik Festival. Berbeda dengan Maratua Jazz yang berfokus pada genre jazz, festival ini akan lebih terbuka dengan ragam genre musik yang lebih umum dan mudah diterima berbagai kalangan.
“Maratua Musik Festival akan menyajikan genre yang lebih variatif, lebih dekat dengan masyarakat lokal, dan tentunya tetap menarik bagi wisatawan mancanegara,” jelas Ilyas.
Menurutnya, festival ini diharapkan dapat menjangkau penonton yang lebih luas dan membawa nuansa baru dalam peta pariwisata musik di Berau.
“Kita ingin menciptakan event yang lebih inklusif, menggabungkan nuansa lokal dengan selera global, sehingga bisa mendatangkan dampak ekonomi ke masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Rencananya, Maratua Musik Festival akan digelar pada September 2025, dengan catatan seluruh kesiapan teknis dari penyelenggara telah terpenuhi. Event ini diharapkan bisa menjadi daya tarik baru yang tak kalah ikonik dari Maratua Jazz.
Ilyas menambahkan, pelaksanaan Maratua Jazz oleh vendor tahun ini juga akan menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran bagi Disbudpar, terutama dalam melihat sejauh mana pelibatan swasta bisa mendukung keberlanjutan event wisata daerah.
“Vendor juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata, jadi ini sekaligus menjadi tolok ukur dan bahan pembelajaran bagi kita untuk pengembangan ke depan,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto