TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Berau terus menyisakan dampak serius, khususnya di sektor pendidikan. Di Kampung Long Ayan, tiga sekolah dilaporkan tenggelam dan kehilangan hampir seluruh sarana dan prasarana. Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah penanganan, meskipun membutuhkan waktu dan perencanaan matang.
Kepala Dinas Pendidikan Berau, Mardiatul Idalisah, mengonfirmasi bahwa proses relokasi akan dilakukan, terutama untuk sekolah-sekolah yang terdampak parah. Untuk di Kampung Long Ayan, ada tiga sekolah yang tenggelam.
“Harusnya ada 11 ruang kelas, tapi karena kondisi ini, sekolah akan direlokasi ke dataran yang lebih tinggi dan jumlah kelas juga akan ditambah,” ungkapnya, Senin (9/6/25).
Meski demikian, Mardiatul menjelaskan bahwa tidak semua kebutuhan dapat langsung diakomodasi dalam anggaran perubahan 2025. Anggaran yang diperlukan cukup besar dan memerlukan perencanaan jangka panjang.
“Jadi belum tentu bisa tercover di anggaran perubahan 2025, kemungkinan akan masuk ke anggaran murni 2026. Tapi tentu yang prioritas tetap diupayakan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk wilayah Kampung Long Ayap, sekolah-sekolah yang terdampak sudah mulai direlokasi dan dalam kondisi aman. Namun, ada satu ruang kelas yang hanyut akibat banjir.
“Itu sudah kami masukkan dalam anggaran perubahan tahun 2025 dan juga sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait,” jelas Mardiatul.
Ia juga menyoroti kondisi lembaga pendidikan usia dini (PAUD) yang turut terdampak, namun memiliki status kepemilikan berbeda. Untuk PAUD, itu milik yayasan.
“Jadi harus dikoordinasikan dulu karena anggaran untuk lembaga pendidikan swasta hanya bisa diberikan dalam bentuk hibah,” tegasnya.
Disdik Berau menegaskan komitmennya untuk memulihkan layanan pendidikan, khususnya di Kampung Long Ayan dan Long Laai yang hampir seluruh fasilitas pendidikannya hilang terbawa arus.
“Kami pastikan semua akan diupayakan, terutama untuk wilayah-wilayah yang terdampak paling parah,” pungkasnya.
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Dedy Warseto