TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Sebagai salah satu syarat wajib dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Berau menggelar pemeriksaan urine terhadap kurang lebih 170 siswa dan siswi.
Pemeriksaan urine tersebut dilakukan di Ruang Aula sekolah dengan menggandeng Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Berau, Sabtu (8/6/2024).
Seluruh pelajar yang mengikuti pemeriksaan urine merupakan siswa dan siswi yang dinyatakan lulus pada seleksi PPBD sebelumnya.
Pemeriksaan urine dilakukan secara kolektif dengan pembiayaan mandiri oleh masing-masing pelajar. Ada enam petugas Labkesda yang diturunkan dalam pemeriksaan urine pelajar.
Dikatakan Kepala UPT Labkesda Berau, Lucky Kushardono ada tiga parameter pemeriksaan yang dilakukan terhadap para pelajar, diantaranya pemeriksaan Morphine (MOP), Ganja (THC) dan Amphetamine (AMP) dengan kisaran biaya Rp 105 ribu per orang.
Biaya tersebut dikatakannya sangat terjangkau dibandingkan dengan pemeriksaan yang dilakukan pada fasilitas kesehatan lain.
“Tahun kemarin kami lakukan pemeriksaan di SMAN 1 Berau. Tapi tahun ini hanya di MAN Berau saja. Untuk hasil pemeriksaan akan langsung keluar hari ini juga dan diserahkan kepada guru secara kolektif,” ujarnya kepada Portal Berau.
Jika dalam pemeriksaan tersebut ada pelajar yang terindikasi positif dari salah satu parameter pemeriksaan, Lucky menyebut pihaknya akan kembali melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kalau ada yang positif tentunya akan diperiksa lebih lanjut apakah ini karena penggunaan obat-obatan dari resep dokter atau memang dari zat terlarang itu sendiri,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala MAN Berau, Khoiri Rohmaninah mengatakan pemeriksaan urine terhadap pelajar dalam momentum PPDB merupakan upaya mencegah dini yang dilakukan pihaknya.
Pasalnya, ia menyebut tingkat pergaulan bebas remaja saat ini sangat tinggi. Potensi adanya pelajar yang menggunakan obat-obatan terlarang, pun tidak bisa diabaikan.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kami ingin pelajar-pelajar yang bersekolah di MAN Berau ini bebas dari narkoba. Seperti yang kita tahu, efek dari narkoba ini tidak main-main. Bahkan seorang pelajar akan terganggu otaknya kalau sudah bersentuhan dengan barang haram itu,” jelasnya.
Dengan adanya pemeriksaan tersebut, Khoiri berharap tidak ada satu pun pelajar yang terindikasi narkoba, sehingga dapat melanjutkan pendidikannya di MAN Berau sampai lulus.
Ia juga berharap pemeriksaan tersebut menjadi langkah awal bagi pihak sekolah untuk memfilter pergaulan pelajar agar tidak sampai menjurus pada pergaulan yang tidak wajar.
“Kami ketat sekali di sini, bahkan ada beberapa pelajar yang kami serahkan kembali ke orangtuanya karena tidak bisa mengikuti ritme pembelajaran. Salah satu upaya kami di awal adalah memeriksa indikasi narkoba pada peserta PPDB. Jangan sampai di tengah jalan baru ketahuan. Mencegah adalah langkah paling baik yang harus dilakukan sebelum terjadi yang tidak diinginkan,” sebutnya. (mrt)
Editor: Dedy Warseto