TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Jumlah sampah di Kabupaten Berau saat ini cukup besar. Pemkab melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau pun terus berusaha menekan volume sampah hingga saat ini.
Kepala DLHK Berau, Mustakim Suharjana mengatakan, untuk menekan jumlah sampah yang masuk di TPA perlu adanya pemilahan. Salah satu langkahnya dengan menggunakan bank sampah.
“Karena memang bank sampah ini sangat diperlukan agar masyarakat dapat termotivasi memilah sampah,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk memulai bank sampah bisa diawali dari mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Berau menjadi nasabah bank sampah. Salah satunya pegawai di DLHK Berau yang harus menjadi contoh masyarakat untuk menanggulangi dan memilah sampah.
“Jadi untuk percontohan, para ASN kami dahulukan untuk menjadi nasabah, sehingga ke depan masyarakat juga bisa mengikuti hal itu,” paparnya.
Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) itu juga mengaku kerap mensosialisasikan penanganan sampah harus dimulai dari masyarakat. Untuk saat ini yang sudah berjalan di kelompok masyarakat berada di kawasan perumahan Berau Indah.
“Sudah ada yang menerapkan hal ini, dan target kita bisa semua wilayah dapat membuat kelompok bank sampah tersebut,” katanya.
Pihaknya juga menargetkan setiap sekolah bisa menjalankan hal tersebut. Bahkan jauh lebih mudah dan mempraktikkan langsung dalam memilah sampah. Sementara untuk keberadaan bank sampah di Kabupaten Berau mencapai 24 bank sampah, dengan terbanyak berada di sekolah.
“Jadi sekarang memang sampah itu harus dipilah, mana yang memiliki nilai jual, mana yang harus dibuang ke TPA. Itu harus contoh dari ASN kita terlebih dahulu,” tutupnya.
Anggota DPRD Berau, Falentinus Keo Meo menilai program bank sampah yang akan dimulai ASN sangatlah bagus. Pasalnya, bisa menjadi bahan percontohan masyarakat. “Memang perlu dipancing dahulu untuk hal ini, dan saya berharap ke depan masyarakat juga bisa menjadi nasabah bank sampah,” katanya.
Diakuinya, program tersebut sangat baik, mengingat volume sampah di Kabupaten Berau yang saat ini sudah sangat tinggi.
“Jika ada bank sampah maka volume sampah juga akan berturun karena sampah yang memiliki nilai jual tidak lagi dibuang di TPA,” tandasnya. (*/)