TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- PT Berau Coal melalui Berau Cocoa menjalin kerjasama dengan STIPER Berau dalam Program Pengembangan Budidaya Tanaman Kakao yang selanjutnya akan melaksanakan program magang atau penelitian mahasiswa. Sosialisasi program telah dilakukan saat kuliah tamu berlangsung di Stiper Berau, Senin (22/5/23).
Social Enterprise Coordinator PT Berau Coal, Yandi Rama Krisna menjelaskan Berau cocoa punya program untuk bisa mengembangkan budidaya kakao di Berau. Dengan target dalam lima tahun ke depan akan mengembangkan lahan baru seluas 3.000 Hektare.
“Target kita dalam jangka waktu lima tahun sudah dapat mengembangkan lahan baru seluas 3.000 Hektare,” ungkap Yandi.
Ia menyebut, dalam proses tersebut tentunya akan sangat banyak membutuhkan banyak lahan dan juga petani. Salah satu langkah awal ialah dengan bekerjasama dengan kampus STIPER Berau yang memang akademis berhubungan langsung dengan perkebunan.
“Dalam pengembangan tersebut, tentunya membutuhkan banyak petani dan lahan. Maka, salah satu langkah awal yang dilakukan yaitu, dengan menggandeng Stiper Berau yang salah satu fokus studinya di bidang perkebunan” kata dia.
Ia menjelaskan, dalam pengembangan tanaman kakao ini, pihaknya untuk mendukung kegiatan mahasiswa mulai dari praktik di lapangan, kuliah kerja nyata (KKN), maupun tugas akhir yang berkaitan dengan budidaya komoditas kakao.

“Untuk mendukung pengembangan. Dalam sosialisasi kemarin kami mengajak agar ikut berkontribusi dalam bentuk riset atau penelitian bagi para mahasiswa,” ujarnya.
Karena menurutnya, perkebunan itu output nya adalah pertanian. Mereka akan mengembangkan kebun kakao yang mereka miliki. Nantinya bakal diberikan support seperti pemberian bibit unggul dan peralatan pendukung lainnya.
“Menumbuh kembangkan semangat pertanian agar lulusan stiper bisa menjadi petani milenial dan sebagai bentuk kemandirian ekonomi baru di Berau kedepannya,” harapnya.
Program tersebut terbuka untuk semua daerah yang potensial, tersebar di seluruh Bumi Batiwakkal. Tidak terbatas pada lingkar tambang saja. Dengan menyesuaikan skala prioritas dan kemampuan petani saja.
“Selama program ini masih berjalan, kami usahakan Stiper Berau terus terlibat sebagai mitra PT Berau Coal,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Stiper Berau, Ardiansyah menyebutkan, saat ini memang masih dalam tahap sosialisasi terhadap program pengembangan budidaya tanaman kakao di Berau.
Dikatakannya, Berau Cocoa telah menawarkan program yang positif, bagus untuk dikembangkan bersama. Karena hal tersebut menurutnya berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dan peluang membuka lapangan kerja baru dan diharapkan kedepannya bisa juga memberi dampak positif bagi mahasiswa dan pihak STIPER itu sendiri.
“Nantinya dari sisi riset dan inovasinya, dari sisi rekrutmen tenaga kerjanya Berau Coal telah membuka peluang pengembangan melalui program ini agar kedepan menjadi lebih baik. Kami turut mendukung program ini,” tandasnya.
Selain itu, Ketua BEM STIPER Berau, Deny Pangestu mengakui bahwa kerja sama antara STIPER Berau dengan Berau Cocoa sangat menarik dan mendukung terhadap pengembangannya.
Ia mewakili mahasiswa lainnya menantikan program kerjasama dengan Berau Cocoa bisa berlangsung di kampusnya. Berharap ke depannya, ia dan teman-temannya bisa mendapat kesempatan dalam melakukan magang, penelitian, aktivitas pertanian, perawatan hingga pembibitan, khusus kakao sebagai komoditas unggulan.
Deny juga berharap, komoditas kakao nantinya mampu menjadi komoditas unggulan dan mengimbangi kelapa sawit yang saat ini masih menjadi primadona. Di mana masyarakat bisa mengembangkan kakao sebagai komoditas lokal unggulan menjadi produk jadi seperti, coklat batang atau bubuk hingga produk jadi lainnya.
“Saya harap program PT Berau Coal bisa segera berjalan dan bisa benar-benar membantu mahasiswa untuk kerja praktek di lapangan, penelitian, hingga terbuka kesempatan lapangan kerja baru” pungkasnya. (Ded)