TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dinas Pangan Kabupaten Berau menegaskan komitmennya dalam mendukung pengelolaan Menu Bergizi Seimbang (MBG) di sekolah-sekolah dengan memastikan ketersediaan bahan pangan mentah berkualitas.
Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan, menyampaikan bahwa pihaknya berperan sebagai fasilitator dalam penyediaan bahan, sementara urusan pengolahan menjadi tanggung jawab pengelola MBG.
“Kalau terkait kualitas makanan bukan berada di bawah kami. Untuk Dinas Pangan Berau memiliki fungsi untuk memfasilitasi bahan yang belum diolah,” ungkap Rakhmadi, Sabtu (27/9/25).
Menurutnya, meski tanggung jawab pengolahan tidak berada di bawah kewenangan Dinas Pangan, namun pihaknya tetap memastikan bahwa setiap bahan pangan yang disalurkan kepada pengelola MBG sudah melalui seleksi ketat. Hal ini dilakukan agar hasil makanan yang disajikan kepada siswa benar-benar aman, sehat, dan bergizi.
“Bahan yang akan diolah ini harus memiliki kualitas yang tinggi. Jadi kami akan menyerahkan bahan kepada pihak pengelola MBG dengan kualitas yang terbaik,” tegasnya.
Rakhmadi menambahkan, program MBG diharapkan mampu meningkatkan asupan gizi bagi peserta didik di sekolah. Dengan begitu, anak-anak bisa lebih fokus belajar sekaligus terhindar dari risiko kekurangan gizi.
“Tujuan akhirnya tentu agar generasi muda kita tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” katanya.
Selain mendukung MBG, Dinas Pangan juga mendorong keterlibatan petani lokal dalam penyediaan bahan pangan. Dengan memanfaatkan hasil pertanian masyarakat Berau, program ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perputaran ekonomi di tingkat kampung.
“Ini sekaligus membuka peluang pasar bagi petani lokal. Jadi selain anak-anak kita mendapatkan makanan bergizi, petani juga merasakan manfaat dari hasil pertaniannya,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa keberhasilan program MBG membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari dinas terkait, sekolah, hingga masyarakat.
“Dinas Pangan tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bersinergi agar tujuan bersama, yakni meningkatkan kualitas gizi anak-anak, dapat tercapai,” jelasnya.
Dirinya juga berharap pengelola MBG tetap konsisten menjaga standar kebersihan dan tata cara pengolahan makanan. Sebab, bahan pangan yang berkualitas tinggi akan sia-sia jika tidak diolah dengan baik.
“Pada akhirnya, yang menikmati makanan ini adalah anak-anak kita. Jadi pengelola MBG harus betul-betul memastikan kebersihan, cara memasak yang tepat, dan penyajian yang higienis,” kuncinya. (*/)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto