TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di destinasi wisata, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau menggencarkan pengawasan dan pengelolaan sampah, khususnya di kawasan yang ramai dikunjungi wisatawan.
Dalam kesempatannya, Kepala DLHK Berau, Mustakim Suharjana, menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang baik menjadi salah satu kunci mendukung sektor pariwisata berkelanjutan di Bumi Batiwakkal.
“Kami tidak ingin potensi wisata tercemar hanya karena pengelolaan sampah yang buruk. Untuk itu, kami terus perkuat sinergi dengan komunitas lokal dan pelaku wisata,” ungkap Mustakim.
Lanjutnya, DLHK kini tengah melakukan pemetaan titik rawan sampah di sejumlah objek wisata unggulan, seperti Pulau Derawan, Maratua, Labuan Cermin, hingga kawasan air terjun di pedalaman. Selain memasang tempat sampah terpilah, pihaknya juga menurunkan tim patroli kebersihan secara berkala.
Lebih lanjut, Mustakim mengungkapkan pihaknya juga menggalakkan kampanye edukasi lingkungan melalui kerja sama dengan sekolah, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), serta organisasi kepemudaan.
“Kesadaran masyarakat adalah fondasi utama. Oleh karena itu, edukasi sejak dini menjadi penting agar warga dan wisatawan ikut menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Tak hanya di kawasan wisata, DLHK juga kata Mustakim mulai merancang sistem pengelolaan sampah berbasis kampung, dengan memfasilitasi pelatihan daur ulang dan penyediaan sarana pengumpulan sampah.
Langkah ini diharapkan mampu mengurangi beban TPA Bujangga yang selama ini menampung limbah dari wilayah perkotaan.
“Kami ingin ke depan pengelolaan sampah bisa menjadi ekonomi sirkular. Jadi, tidak hanya bersih, tapi juga memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” ucapnya.
Dirinya mengatakan, pihaknya juga mendorong terbentuknya bank sampah di tingkat kampung maupun sekolah, sebagai bentuk konkret dari gerakan Berau Bebas Sampah 2030.
“Dengan kolaborasi dan edukasi yang terus menerus, kami optimistis Berau bisa menjadi kabupaten wisata yang bersih dan ramah lingkungan,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto