TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau menunjukkan komitmennya dalam mendukung program prioritas nasional yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, salah satunya Program Sekolah Rakyat.
Langkah konkret telah diambil, dengan pengiriman Asisten I Setkab Berau, M. Hendratno, ke Jakarta untuk menindaklanjuti pelaksanaan program tersebut di daerah.
Wakil Bupati Berau, Gamalis, mengatakan, program ini sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan di Bumi Batiwakkal, terutama untuk wilayah-wilayah terpencil yang masih minim akses terhadap layanan pendidikan yang layak.
“Kami tidak ingin hanya menjadi penonton dalam program nasional ini. Maka dari itu, kami kirimkan langsung perwakilan ke pusat untuk berkoordinasi dengan kementerian terkait agar Berau bisa menjadi bagian dari implementasi Program Sekolah Rakyat,” ungkap Gamalis.
lanjutnya, program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo bertujuan sebagai terobosan untuk menjembatani kesenjangan pendidikan di Indonesia.
Kata dia, konsepnya menekankan pada pendekatan fleksibel, kontekstual, dan berbasis pada potensi serta kebutuhan lokal, yang menyasar anak-anak dari keluarga prasejahtera maupun mereka yang putus sekolah.
Gamalis menyebut, potensi dan tantangan di Berau sangat beragam. Meski ada kemajuan, masih banyak kampung yang kesulitan menjangkau layanan pendidikan formal.
Karena itu, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi yang nyata, khususnya untuk kampung-kampung di wilayah pesisir dan pedalaman.
“Ini tentang membuka peluang seluas-luasnya bagi generasi muda Berau agar tidak tertinggal, baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Berau, Mardiatul Idalisah, juga menyambut baik langkah cepat yang diambil oleh Pemkab. Menurutnya, Program Sekolah Rakyat bisa menjadi penguat dari upaya Pemkab selama ini dalam menyediakan pendidikan inklusif dan berkelanjutan.
“Program ini sangat potensial untuk menjawab permasalahan pendidikan di daerah-daerah yang secara geografis sulit dijangkau, atau masyarakatnya memiliki keterbatasan ekonomi,” ucapnya.
Ia menilai, Sekolah Rakyat bukan sekadar solusi darurat, tapi bisa menjadi sistem alternatif yang memperkaya model pendidikan di daerah.
Dengan metode yang tidak kaku dan bisa disesuaikan dengan kondisi lokal, Mardiatul optimistis program ini akan diterima baik oleh masyarakat.
“Kami di Dinas Pendidikan siap mendukung dari sisi teknis, termasuk dalam hal penyusunan kurikulum kontekstual, rekrutmen tenaga pendidik, dan penyediaan sarana pendukung,” katanya.
“Tapi tentu kami tetap menunggu arahan teknis dari pusat agar pelaksanaannya terarah dan tepat sasaran,” sambungnya.
Ia menambahkan , pihaknya menyepakati bahwa kunci keberhasilan program ini terletak pada sinergi lintas sektor. Pemkab akan membuka ruang kolaborasi dengan kampung, lembaga pendidikan nonformal, hingga sektor swasta dan masyarakat sipil, guna memastikan keberlanjutan program.
“Program Sekolah Rakyat bukan sekadar formalitas, tapi harus menyentuh akar persoalan pendidikan. Kami ingin pastikan setiap anak di Berau punya akses dan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto