TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Berau mulai mengoperasikan mesin pengering padi (vertical dryer) di Kampung Buyung-Buyung.
Mesin yang diperoleh melalui APBD II Tahun 2024 ini mampu mengeringkan 8 hingga 12 ton gabah dalam sekali proses.
Kepala DTPHP Berau, Junaidi, menjelaskan bahwa uji coba mesin ini menunjukkan hasil yang cukup efektif.
Dalam pengoperasian awalnya, mesin membutuhkan waktu sekitar 13 jam untuk mengeringkan 8 ton gabah kering panen (GKP).
“Mesin ini sangat membantu petani, terutama saat musim hujan. Sebelumnya, mereka mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan padi secara manual,” ujarnya.
Menurutnya, metode tradisional sering terkendala cuaca. Saat hujan, petani harus menutup dan membuka terpal, yang bisa berdampak pada kualitas gabah. Dengan adanya mesin ini, proses pengeringan menjadi lebih optimal dan hasil panen lebih berkualitas.
Selain di Kampung Buyung-Buyung, mesin pengering juga tersedia di Kampung Eka Sapta dan Kampung Sumber Mulia.
Namun, dua daerah tersebut menggunakan mesin pengering khusus jagung yang diperoleh melalui bantuan APBN dan Alokasi Dana Kampung (ADK).
“Mesin pengering padi dan jagung sebenarnya hampir sama, hanya ada sedikit perbedaan pada bagian pengayaknya. Namun secara fungsi, keduanya sangat membantu petani dalam menjaga kualitas hasil panen,” tambah Junaidi.
Ia juga mengungkapkan bahwa masih banyak kelompok tani yang ingin mendapatkan bantuan mesin pengering.
Petani yang berminat bisa mengajukan proposal kepada DTPHP Berau, dengan syarat memiliki lahan sawah yang luas serta dukungan anggaran yang tersedia.
“Selama ada anggaran dan lahan yang memadai, kami akan terus mengusulkan bantuan mesin pengering. Tujuannya agar petani bisa meningkatkan produksi dan kualitas beras mereka,” tegasnya.
Dengan adanya teknologi ini, Junaidi berharap produktivitas pertanian di Berau semakin meningkat. Terlebih, pemerintah pusat telah menetapkan harga gabah sebesar Rp 6.500 per kilogram, sehingga petani semakin bersemangat untuk bercocok tanam.
“Kami berharap kelompok tani yang mendapat bantuan ini dapat memanfaatkannya dengan maksimal. Mesin ini bukan hanya meningkatkan kualitas beras, tetapi juga mempercepat proses produksi, sehingga petani tidak lagi bergantung pada cuaca,” pungkasnya.
Sebagai informasi, mesin pengering padi di Kampung Buyung-Buyung dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Buyung-Buyung yang bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Buyung-Buyung dalam mengoptimalkan pemanfaatannya.
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim