TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kabupaten Berau menurun drastis pada tahun 2025 ini. Padahal program ini bertujuan untuk mengurangi konflik agraria yang ada di Indonesia.
Penurunan yang cukup drastis ini merupakan efek dari kebijakan efisiensi yang saat ini diterapkan pada era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto.
Diketahui bahwa program PTSL ini telah dilaksanakan sejak tahun 2016 silam. Serta, menjadi salah program yang terus digencarkan oleh Presiden ke 7 RI, Joko Widodo.
Saat dikonfirmasi, Kepala ATR/BPN Berau, Jhon Palapa, mengatakan bahwa penurunan ketersediaan bidang untuk PTSL ini merupakan efek dari efisiensi yang dialami oleh setiap instansi pemerintahan.
“Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) kan terkena efek efisiensi terjadi penurunan drastis pada program PTSL tahun ini, cukup jauh memang,” ujarnya saat ditemui di Kantor ATR/BPN Berau.
Menurutnya, penurunan ini memang cukup drastis, karena pada tahun 2025 program PTSL hanya tersedia untuk 700 bidang tanah. Sangat berbeda dark target tahun sebelumnya.
“Untuk tahun 2024 ATR/BPN Berau menargetkan 10 ribu bidang tanah pada program PTSL,” terangnya.
Adapun, di tahun 2024 ATR/BPN melakukan program PTSL melebihi dari target awal yang direncanakan. Sehingga, tahun 2024 sebanyak 13.299 bidang tanah disertifikasi melalui program ini.
Sementara itu, menurutnya bahwa perencanaan program sertifikasi tanah tersebut akan berfokus terhadap kampung-kampung yang jatah PTSL nya tidak begitu banyak pada tahun-tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2025 program PTSL sebesar 700 bidang tanah dan diutamakan untuk 3 kampung yakni, Biatan Lempake, Tabalar Muara, dan Kasai karena di tahun sebelumnya tidak mendapat jatah,” jelasnya.
Ditanyakan terkait tanggapan terhadap kebijakan efisiensi. Pihaknya, menyebut hanya menjalan apa yang menjadi kebijakan Pemerintah Pusat.
“Setiap pemimpin negara pasti berbeda-beda kebijakannya,” bebernya.
Ia menambahkan, program ini sebenarnya sudah seharusnya tidak berlanjut pada tahun 2025 ini. Namun, kebijakan terkait program ini akan terus dilanjutkannya.
“Presiden Prabowo Subianto tetap melanjutkan program PTSL hingga tahun 2029 namun dengan jumlah yang menyesuaikan,” pungkasnya. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim