TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Mengawali tahun 2025 kelompok teater yang telah berumur 25 tahun ini menggelar pagelaran seni dan sastra untuk kalangan pelajar. Teater Bumi ini akan kembali menghidupkan gairah perteateran pelajar di Berau, Kalimantan Timur.
Melalui pagelaran Ajang Kreasi Seni dan Sastra (AKSARA) yang akan diselenggarakan pada 13-18 Januari 2025.
Dalam pagelaran tersebut, Teater Bumi mengadakan Festival Monolog, Baca Puisi dan Workshop Teater. “Total peserta ada 11 kelompok terdaftar sebagai peserta Lomba Monolog, sisanya 12 orang untuk lomba baca puisi,” ucapn Ketua Panitia AKSARA 2025, Arman Dahlan.
Dilanjut, Ketua Panitia yang juga alumnus Teater Yupa Unmul itu mengungkapkan bahwa pada tahun ini AKSARA kembali hadir dengan mengangkat tema ‘GEMAKAN KARYA SAMPAI SEMESTA’.
“Alhamdulillah ini AKSARA ke-8 yang telah digelar Teater Bumi, harapannya melalui kegiatan ini para peserta mampu melahirkan karya- karya besar dan mampu bersaing di tengah para komunitas seni pelajar se-Nusantara,” ujar aktor terbaik Fetival Monolog Mahasiswa Nasional 2013.
Dirinya pun menambahkan, AKSARA digelar juga untuk menilik lebih jauh sampai dimana perkembangan perteateran di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
“Kami juga berbahagia, karena ada peserta yang mendaftar dari luar Berau, yakni dari provinsi Kaltara. Kami dalam semangat untuk menyambut gairah kelompok teater pelajar ini. Terlebih kami bisa datangkan juri dan praktisi teater dari luar Berau dengan jam terbang nasional yang tak perlu diragukan lagi, semoga bisa berbagi ilmu kepada kelompok teater di Berau,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Teater Bumi, Achmad dalam kesempatannya mengatakan, Teater Bumi sebagai salah satu wadah organisasi teater, konsisten bergerak dengan melakukan hal-hal kecil untuk memajukan perkembangan seni teater di Kabupaten Berau.
“Dengan cita-cita meningkatkan kualitas dan kreativitas pegiat seni pelajar guna melahirkan inovasi baru dalam bidang seni di Kabupaten Berau. Oleh karena itu, tahun ini (2025) Teater Bumi kembali mengadakan AKSARA,” ujarnya.
Begitu banyak sanggar atau kelompok teater yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Berau, baik teater independen maupun teater pelajar.
“Salah satunya adalah Teater Bumi yang selalu melahirkan ekspresi jiwanya sebagai teater yang berpedoman pada kreativitas tanpa batas, tanpa melupakan nurani orang-orang yang berada di dalamnya,” ucap Abel sapaan akrabnya.
Lebih jauh, Achmad mengungkapkan Teater Bumi lahir karena adanya keprihatinan dari para pelaku seni yang ada di Kabupaten Berau, lantaran kurangnya minat seni khususnya seni pertunjukan yaitu teater.
Teater Bumi juga telah banyak mengikuti festival – festival teater baik di dalam maupun di luar daerah. Sempat memenangkan beberapa kategori dalam festival teater.
Kini Teater Bumi masih eksis dalam berkesenian dan masih membina teater – teater sekolah hingga saat ini.
“Sangat besar harapan kami kegiatan kali ini menjadi pemicu nyala obor semangat kesenian di hati dan benak para pelajar di Kabupaten Berau. Dan harapan kami dari dulu, semoga secepatnya Kabupaten Berau bisa memiliki gedung kesenian yang layak, karena di Kalimantan Timur, Berau jadi salah satu kabupaten yang belum memiliki gedung pertunjukan seni, terlebih seni teater,” harapnya.
Sebagai informasi, tangkai lomba monolog AKSARA 2025 bakal memperebutkan 9 penghargaan di antaranya:
Penyaji Terbaik
Aktor Terbaik 1
Aktor Terbaik 2
Aktor Terbaik 3
Sutradara Terbaik
Penata Panggung Terbaik
Penata Bunyi Terbaik
Penata Cahaya Terbaik
Penata Rias dan Busana Terbaik
Diketahui, Teater Bumi mendatangkan praktisi teater Kalimantan Timur, Muhammad Fachri Ramadhani atau dikenal dengan nama Fachri Mahayupa sebagai juri dalam tangkai lomba monolog.
Pengalaman dan jam terbang serta sederet prestasi sutradara muda Kaltim ini baik di skala regional, nasional hingga internasional diharapkan mampu menilai dengan obyektif 11 pertunjukkan monolog peserta AKSARA 2025.
Fachri Mahayupa didampingi praktisi teater yang juga malang melintang di dunia perteateran Kaltim maupun nasional, yakni Desiyanti (Balikpapan) dan Septian Zul’Faik (Berau).
Sementara pada lomba tangkai puisi memperebutkan 5 penghargaan, mulai dari juara 1, juara 2, juara 3, juara harapan 1 dan juara harapan 2.
Lomba puisi sendiri bakal dinilai oleh pegiat seni dan sastra yang namanya sudah tak asing lagi di Berau, yakni Andriane Uran dan Arman Dahlan. (*/)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Dedy Warseto