TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Jajaran Kelurahan Bugis bersama para pedagang melakukan kegiatan bersih-bersih pedestrian di sepanjang turap Jalan Ahmad Yani pada Jumat (2/2/24) pagi tadi.
Pelaksanaan gotong royong bersih-bersih tersebut merupakan sebagai bentuk kepedulian menjaga kebersihan disepanjang turap Ahmad Yani yang merupakan kawasan andalan destinasi pariwisata kuliner di Kecamatan Tanjung Redeb, khususnya Kelurahan Bugis.
Dalam kesempatannya, Lurah Bugis, Muhammad Hidayat mengatakan bahwa kegiatan bersih-bersih ini merupakan respon dari Pemkab Berau dan Bupati Berau melalui Kelurahan Bugis dan instansi untuk menggaet para Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk melakukan kegiatan bersih-bersih kawasan wisata kuliner tersebut.
“Kawasan sepanjang jalan Ahmad Yani ini kan baru selesai direvitalisasi. Jadi kewajiban kita semua untuk menjaga kebersihan dan keasriannya,” ungkapnya.
Lanjutnya, sehari sebelumnya, saat Perkumpulan Pedagang Kuliner Tepian Segah (PPKTS) diinformasikan ihwal rencana gotong royong, pedagang pun bersepakat untuk terjun membersihkan tepian pada hari ini.
“Syukurlah rencana ini disambut baik oleh teman-teman pedagang,” tuturnya.
Dirinya menyebut, saat ramai jadi perbincangan publik, pedagang sudah mulai tertib dalam berjualan di sepanjangan tepian.
Kini para pengunjung tepian, dapat leluasa berjalan santai di tepian lantaran tempat duduk milik pedagagang sudah tak lagi disesaki kursi untuk nongkrong.
Alhasil, jalur untuk berjalan kaum difabel yang bubuhi garis kuning, nampak jelas terlihat di sepanjangan tepian.
“Sudah mulai tertib,” katanya.
Diakuinya, untuk tetap menjaga kebersihan tepian pihaknya mengingatkan kepada semua pedagang untuk langsung membersihkan sekitaran lapak dagangannya. Agar noda sisa minuman dan makanan, tak mengering dan membuat kotor jalur pejalan kaki.
“Langsung aja dibersihkan. Pedagang disini sudah banyak yang praktekkan itu,” ucapnya.
Sementara itu, Perwakilan PPKTS, Hasanuddin, menuturkan bahwa pihaknya menyadari bahwa tepian merupakan aset bersama. Bila kondisi tepian kotor, maka para pedagang pula yang dirugikan akibat dari pengunjung yang enggan nongkrong di tepian.
“Tepian ini milik kita bersama, maka kami juga harus menjaga kebersihannya,” terangnya.
Ia mewakili teman-teman PKL bersepakat agar para pedagang segera membersihkan tepian kala selesai berjualan. Dia juga bersedia mengkooridinir para pedagang, agar membersihkan setiap lokasi dagangannya hingga paginya tepian sudah terlihat bersih kembali.
“Itu sangat kami terima dengan baik. Ini demi kepentingan kita bersama dengan pemerintah,” ucapnya.
Merespon pemberitaan yang kerap mengkritik kebersihan para pedagang, secara pribadi dirinya merepon hal itu sebagai cara masyarakat membangun daerah. Sehingga dia tak masalah dengan kritik yang dilayangkan, selama demi kebaikan bersama.
“Justru kami bersyukur sudah diingatkan. Kalau dibiarakan, nanti akan berlarut dan akan timbulkan masalah baru. Terimakasih teman-teman media,” kata dia.
Gelaran gotong royong itu pun masih berlangsung hingga siang ini. Dua unit kendaraan tangki milik pemerintah, diterjunkan untuk mempercepat proses pembersihan tepian Jalan Ahmad Yani. Selain itu, juga terlihat para pegawai dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Berau membantu warga bebersih di tepian. (Ded)